Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jakarta Akhir pekan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Nita Aartsen & KNMDK

Tanggal : 19-20 Oktober 2018
Pukul : 20.30 WIB
Tempat : Motion Blue Jakarta

Nita Aartsen, pianis virtuoso yang mengkhususkan diri dalam hubungan antara Klasik, Latin Jazz dan musik kontemporer telah bermain di seluruh dunia dengan beberapa musisi Latin dan Jazz terbaik. Nita lahir di Jakarta, Indonesia dan mulai belajar piano pada usia lima tahun.

Setelah menghabiskan tiga tahun di Moskow Konservatorium belajar Jazz Kontemporer, ia kembali ke Indonesia pada tahun 1986, untuk mengambil alih sebagai pianis negara Republik Indonesia. Dalam peran itu, yang dipegangnya selama lebih dari lima belas tahun, ia memiliki hak istimewa bermain untuk presiden AS saat itu, Bill Clinton, serta Pangeran Bernard dari Belanda di antara banyak tamu negara lain yang terhormat.

Secara bersamaan, ia menciptakan ceruk untuk dirinya sendiri di dunia musik Indonesia, bermain, mengatur dan menyusun untuk nama-nama mapan seperti Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, KLA Project, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, God Bless, Titi DJ dll. Dia juga mengajar di salah satu sekolah musik terbaik di Indonesia, Farabi, membantu membangun dan menginspirasi para musisi masa depan. Nita telah merilis 3 album solo internasional hingga saat ini, dan terkenal karena merek uniknya sendiri energi tinggi, Jazz Latin kontemporer.

Antara 1999 dan 2000 dia tinggal di Belanda, bekerja di studio dan pertunjukan langsung dengan musisi Belanda. Kembali di Jakarta pada 2001, ia mulai bekerja untuk mengambil Musik Klasik dan Jazz ke khalayak yang lebih besar. Dalam 8 tahun terakhir, ia telah melakukan berbagai acara TV & radio, acara dan konser dimainkan, mengadakan pertunjukan reguler di tempat-tempat musik premium di Jakarta dan perlahan membangun fondasi yang kuat untuk meluncurkan dirinya ke panggung dunia. Nita menerima 3 album rekaman kontrak dengan label Indonesia Platinum. Album pertama bernama All Nite Out dirilis pada 2009. Album ini menerima ulasan yang baik dan dia telah melakukan konser di seluruh Indonesia untuk mempromosikan album.

Nada dan Cerita-Persembahan Cinta untuk Ibu Sud : oleh Kak Awam Kampung Dongeng dan Popzzle

Tanggal : 21 Oktober 2018
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Galeri Indonesia Kaya Jakarta

Pada pertunjukan kali ini Kak Awam dengan kelompok Kampung Dongengnya akan berkolaborasi dengan Popzzle membawakan lagu lagu karya Ibu Soed. Pertunjukan ini juga merupakan wujud persembahan atas karya Ibu Soed yang telah mengisi keceriaan anak - anak dari dulu hingga saat ini. Selain lagu yang akan dinyanyikan oleh pop group Popzzle, cerita dari lagu itupun dibawakan dengan bentuk operet cerita dari Kampung Dongeng.

Kak Awam, dengan nama lengkapnya Mochammad Awam Prakoso adalah pria kelahiran Blora Jawa Tengah pada tanggal 18 Mei 1973 dan telah menekuni dunia dongeng dan pendampingan anak-anak sejak tahun 1999 dengan kemampuan menirukan berbagai jenis suara dan sangat kreatif dalam menyajikan pertunjukan dongeng. Ia telah memantapkan dirinya untuk terus menjadi teman setia anak-anak di seluruh Nusantara. Konsep pertunjukan dongeng yang edukatif, ekspresif, atraktif dan jenaka serta dikemas dalam bentuk musikal selalu menghiasi setiap kali pertunjukannya.

Sudah tak terhitung jumlahnya Kak Awam berkeliling dari Sabang sampai Merauke untuk memberikan dongengan, seminar parenting untuk orang tua, maupun Pelatihan Teknik Mendongeng untuk para guru-guru. Tak hanya sebatas menghadiri undangan saja, tapi kak Awam juga rutin mendampingi anak-anak di pengungsian setiap ada bencana alam atau konflik di berbagai daerah.

Selain terus berkeliling, Kak Awam juga telah mendirikan Kampung Dongeng di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan pada 2009. Sampai hari ini Kampung Dongeng telah berdiri di 57 titik di berbagai daerah di Indonesia sebagai sarana edukasi non-formal bagi anak-anak. Lebih dari 500 anak-anak senantiasa rutin berkumpul setiap bulannya untuk mendengarkan cerita dari Kak Awam dan para relawan lainnya di saung Kampung Dongeng Ciputat. Hingga kini lebih dari 250 relawan Kampung Dongeng di berbagai daerah terus giat melaksanakan gerakan mendongeng dan melaksanakan gerakan "Perlindungan Anak Indonesia".

Popzzle adalah sebuah pop group yang dibentuk untuk mengisi celah kosong di industri hiburan dan pendidikan anak Indonesia. Project ini dimulai dengan keinginan memberikan tontonan dan hiburan yang sesuai untuk anak. Industri musik sudah terkepung oleh materi-materi dewasa yang memaksa anak-anak terasing dari dunianya. Keceriaan dan kepolosan dunia anak sudah terkontaminasi oleh konflik cerita cinta dewasa.

Project ini dimulai oleh Willy Priyoko dan Renny Siregar pada tanggal 19 Februari 2011. Tergerak dengan misi ingin menciptakan generasi yang berkualitas, kreatif, serta mencintai dan menghargai seni dan budaya Indonesia, project ini akhirnya menemukan formatnya.

Pianotainment : A Great Unexpected Show

Tanggal : 20 Oktober 2018
Pukul : 19:30 WIB
Tempat : Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta

Selama lebih dari 20 tahun, Pianotainment® telah membawa keceriaan tersendiri pada musik yang mereka bawakan. Dengan selera humor yang fantastis, mereka berkeliling dunia untuk menggelar pertunjukan yang spektakuler. Repertoar pamungkas yang akan mereka bawakan di Jakarta pada bulan Oktober mendatang, diantaranya adalah "He's a Pirate" dari film Pirates of the Caribbean yang bernuansa megah dan juga "Root Beer Rag" karya Billy Joel. Karya-karya yang menarik ini akan menyuguhkan kegembiraan bagi para pendengarnya.

Didirikan pada 1996, duet ini menampilkan jajaran repertoar yang luas. Musik klasik termasuk diantaranya, namun mereka atur kembali dengan gaya mereka yang khas. "For Elise", yang mana diaransemen dari "Für Elise" karya Beethoven, dibawakan dengan gaya bozza-jazz. Musik tarian yang ritmis "Libertango" karya Astor Piazzolla juga termasuk dalam program mereka.

Duet ini juga akan menampilkan "Canon in D", karya Johann Pachelbel, komposer zaman Barok sebagai sebuah pertunjukan interakif; dimana penonton akan dilibatkan sebagai bagian dari pertunjukan. "Asturias" karya Isaac Albeniz, yang bergaya tarian flamenco dari Spanyol, akan dibawakan sebagai sebuah karya musik piano jazz. "All Keys Boogie" dan "Flight of the Bumble Bee" yang sangat terkenal, memerlukan kecepatan jari yang memadai dari pianisnya. Keduanya diaransemen ulang untuk piano empat-tangan.

Bazaar MultiProduct : Festival Cipinang Muara

Tanggal : 20 Oktober 2018
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Jl. Cipinang Indah 1, Cipinang Muara, Jatinegara Jakarta Timur

Ayo daftarkan Product unggulan anda banyak keseruan yang akan di tampilkan stand terbatas loh…

Rangkaian Acara:

• Parade Pencak Silat
• Tari Tradisional Betawi
• Parade Qasidah
• Parade Marawis/Hadrah
• Lomba Mewarnai
• Gambar
• Jalan Santai
• Senam Massal
• Lomba Fashion Hijab
• Gambang Kromong
• Wahana Permainan Anak
• Bazaar Multi Product

Festival Bebas Batas

Tanggal : 12 - 29 Oktober 2018
Tempat : Galeri Nasional Jakarta

Terins pirasi pirasipirasipirasi oleh kunjungan ke Festival Unlimited di Inggris, Festival Bebas Batas adalah festival pertama di Indonesia yang merayakan karya seni luar biasa dari para penyandang disabilitas. Festival tersebut merupakan wadah kreatif untuk para penyandang disabilitas dan juga sebuah peluang untuk mengubah perspektif publik mengenai mereka. Festival ini terdiri dari exhibition dan instalasi seni rupa dan musik, teater dan tari, film, diskusi dan workshop. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

A Dangerous Drift? Ideas to Fix Broken World

Tanggal : 20 Oktober 2018
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : The Kasablanka, Jakarta

Dengan tema A Dangerous Drift? Ideas to Fix Broken World konferensi ini mengajak partisipan untuk fokus pada kesempatan dan solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan bersama problem-problem dunia.

G-PRO

Tanggal : 22 Oktober 2018
Pukul : 20.30 WIB
Tempat : Motion Blue Jakarta

G-PRO Band adalah band yang terkenal dan memiliki ikatan yang kuat di komunitas tari garis. Musik Fun and Up-Beat mereka menjadi hit besar di kalangan penonton. Pemain berbakat band ini terdiri dari Ola (Vokal), Hendrik (Vokal), Raya (Keyboard), Gustav (Bass), Novi (Drum) & Gerard (Gitar dan Vokal).

Berdansalah sepanjang malam dengan G-PRO Band saat mereka melakukan ketukan Latin & All-Around hits langsung di Motion Blue Jakarta setiap Senin di bulan OKTOBER 2018 (Ladies Night: entri gratis untuk wanita).

Festival Film Pendek : Bela Negara Versi Generasi Milenial

Tanggal : 20 Oktober 2018
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Fisip UPN Veteran Jakarta

Salam alam Sinema ! Ada kabar menarik nih buat kalian semua yang mempunyai ketertarikan dan minat yang tinggi dalam dunia perfilman! FIBER Pro FISIP UPN "Veteran" Jakarta, dengan bangga mempersembahkan "FESTIVAL FILM PENDEK " *TEMA : Bela Negara Versi Generasi Milenial.

Yuk tunggu apalagi, catat tanggal pentingnya, dan langsung cus kunjungi http://bit.ly/formulirfitrans untuk pendaftaran dan lebih banyak informasi mengenai FESTIVAL FILM PENDEK. Ayo, tuangkan kreatifitas dan jiwa nasionalisme kalian dengan menggarap film bertema bela negara dalam ajang FESTIVAL FILM PENDEK ini! Karena saatnya, YANG MUDA YANG BERKARYA! Salam Bela Negara!

Amay Jalan Cintamu Tak Berujung: oleh Dedy Lutan Dance Company

Tanggal : 20 Oktober 2018
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Galeri Indonesia Kaya Jakarta

Persembahan bertujuan mengapresiasi Dedy Lutan sebagai legenda Indonesia dan Bapak Tari Tradisi sekaligus memberi ruang bagi karya para seniman muda melalui pementasan ini. Elly D.Lutan, Wiwiek Harie Wahyuni, Suryani, Boby Ari Setiawan sebagai sutradara dan koreografer ingin mempersembahkan karya bersamanya yang terilhami dari karya Dedy Lutan yaitu 'Tanah yang Hilang'dimana sebuah kehilangan akan menjadi kekuatan tumbuhnya tunas-tunas yang baru.

Dedy Lutan Dance Company (DLDC) adalah wadah komunitas seni ini dibentuk pada awal tahun 1990 atas gagasan Dedy Lutan sebagai seorang seniman dan koreografer bersama dengan dua orang yang juga memiliki ketertarikan di bidang seni; Iriene S. Prinka dan Elly D Lutan.

Aspek utama dari karya DLDC adalah bermula dengan melakukan riset lapangan secara intensif terhadap berbagai macam tradisi di berbagai daerah di Indonesia, dan bersentuhan secara langsung dengan sumber tradisional. Lewat karya yang diciptakan, para koreografer diharapkan mampu memunculkan aktualisasi diri, dan semua itu bisa diraih bila mereka memiliki upaya untuk melakukan studi lapangan dengan baik, sehingga mereka akan mampu mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap kekinian hakekat kehidupan manusia yang berbudaya.

DLDC selalu mencoba merangkul, mengajak, mengimbau, melakukan workshop tari berbasis tradisional, semata-mata ingin "memperkenalkan kembali" khasanah kebudayaan kita yang "tersembunyi" di balik kilau kesenian manca. Dengan harapan melalui berbagai kegiatan tersebut, generasi muda kita kian tertarik dan memiliki wawasan yang lebih tentang kesenian Nusantara ini. Dari situ pula, diharapkan kesenian tradisional akan membara.

Komentar

Komentar
()

Top