Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jaga Pola Makan dan Olahraga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penuaan kulit akibat stres karena pandemi Covid-19 perlu dihentikan. Masyarakat perlu memilih produk perawatan kulit antara malam aktif (active nights) dan malam pemulihan (recovery nights).
Asisten profesor klinis dermatologi Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai Medical Center, dr Whitney Bowe, menyarankan menggunakan larutan antipenuaan seperti retinoid, asam alfa hidroksi atau asam glikolat. Ini baik dengan resep atau tanpa resep. Lalu, lewati satu atau dua malam, tergantung pada kekeringan kulit.
"Saya rekomendasikan untuk terus memutar perawatan kulit Anda," ujarnya kepada CNN. Malam pemulihan digunakan untuk meremajakan kulit, menggunakan bahan-bahan seperti gliserin, minyak biji bunga matahari, minyak jojoba atau squalene. Ini merupakan versi terhidrogenasi dari squalene, senyawa yang diproduksi secara alami oleh kelenjar sebaceous.
"Anda menggunakan bahan-bahan yang menutrisi dan melembapkan. Ini akan memperbaiki pelindung kulit, mendukung mikrobioma kulit, dan mengembalikan pH yang sehat pada kulit," kata Bowe.
Bagaimana cara menghindari penuaan kulit? Krim, serum, dan pengisi tambahan merupakan pilihan ahli dermatologi. Tetapi, cara terbaik untuk menjaga kulit dari penuaan lebih lanjut dengan mengatasi stres.
Cara menghindari penuaan dengan menghindari stres. Hindari kebiasaan makan yang buruk, kurang tidur, atau kurang olahraga. Dengan kata lain, pola makan yang baik, cukup tidur, dan sering olahraga berguna mengendalikan tingkat stres yang memicu hormon kortisol.

Glikasi
Ia menyarankan untuk memperhatikan pola makan, terutama asupan gula. Sebab, mereka yang stres banyak beralih mengonsumsi gula dan karbohidrat olahan. Ini dapat merusak kolagen kulit dalam jangka waktu tertentu melalui proses yang disebut glikasi (glycation).
Glikasi terjadi ketika molekul gula menempel pada lemak dan protein lalu menciptakan produk akhir glikasi lanjutan (advanced glycation end products/AGEs), yang dapat membuat protein kolagen dan elastin menjadi kurang kenyal sehingga kulit lebih cenderung berkerut.
Konsumsi gula, karbohidrat olahan, dan sirup jagung fruktosa tinggi, dapat meningkatkan laju glikasi 10 kali lipat. "Makanan yang kaya antioksidan dan sifat anti-inflamasi dapat membantu memberikan lapisan perlindungan ekstra pada kulit," saran dr Rajani Katta yang menulis Glow: The Dermatologist's Guide to a Whole Foods Younger Skin Diet.
Memperbanyak olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak, terutama area seperti amigdala dan hipokampus. Keduanya berperan mengendalikan motivasi, suasana hati, respons terhadap stres, serta melepaskan endorfin, hormon perasaan senang.

Olahraga
Olahraga juga mendorong darah beroksigen ke seluruh bagian tubuh, termasuk kulit. Sejumlah penelitian menunjukkan, manfaat terbesar berasal dari latihan ritmis, yang memompa darah ke kelompok otot utama. Olahraga yang disarankan seperti berlari, berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.
"Lakukan latihan selama 15 hingga 30 menit setidaknya tiga kali sepekan selama periode 10 pekan atau lebih dengan intensitas rendah hingga sedang," ujar Katta.

Tidur Nyenyak
Tidur nyenyak juga berperan menjaga dari penuaan kulit. "Tidur nyenyak meregenerasi kulit di malam hari," terang spesialis tidur sekaligus asisten profesor kedokteran klinis pada Keck School of Medicine di University of Southern California, dr Raj Dasgupta.
Selama tidur, hormon pertumbuhan yang disekresikan selama tahap tidur yang lebih dalam merangsang pertumbuhan sel kulit segar. Selain itu, kadar kortisol biasanya lebih rendah pada malam hari karena berada di bawah kendali jam tidur tubuh. Ini juga dikenal sebagai ritme sirkadian (circadian rhythm).

Yoga
Latihan Yoga, meditasi, dan pernafasan, kata Dasgupta, memiliki efek menenangkan yang dapat mengurangi stres. Yoga yang menggabungkan tubuh dan pikiran telah terbukti menurunkan produksi hormon kortisol.
Pernapasan dalam menyetel kembali bagian tubuh yang stress. Ini disebut sistem simpatis dengan parasimpatis atau sistem istirahat dan pemulihan. Fokuslah pada pernapasan perut, atau pernapasan ke dasar paru-paru. Caranya, meletakkan tangan di perut untuk merasakan gereakannya. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top