Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Jadi Perhatian Dunia, Xi Jinping-Putin Akan Bertemu di Kazakhstan, Apa yang Akan Dibicarakan?

Foto : newsweek

Presiden Tiongkok Xi Jinping melambaikan tangan ke Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan via sambungan video di Beijing pada Desember 2019. Inset, Putin berbicara dengan Xi lewat sambungan video di Kremlin pada Juni 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok Xi Jinping direncanakan akan melakukan lawatan ke Asia Tengah minggu ini. Perjalanan ke luar negeri ini pertama kali sejak pandemi Covid-19. Xi akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin sebulan sebelum dikukuhkan sebagai pemimpin terkuat Tiongkok sejak Mao Zedong.

CNA melaporkan, Senin (12/9), perjalanan ini menunjukkan betapa percaya dirinya Xi yang akan kembali berkuasa di Tiongkok dan betapa berbahayanya situasi global saat ini, seperti konfrontasi Rusia dengan Barat karena masalah Ukraina, krisis Taiwan, dan ekonomi global yang tak menentu.

Xi juga akan mengunjungi Kazakhstan pada Rabu (14/9), kemudian bertemu Putin di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di kota kuno Jalan Sutra Samarkand di Uzbekistan, menurut Kazakhstan dan Kremlin.

Ajudan kebijakan luar negeri Putin, Yusi Ushakov mengatakan pada wartawan minggu lalu, Putin akan bertemu Xi di KTT. Kremlin menolak memberikan rincian tentang substansi pembicaraan kedua pemimpin nanti. Sementara Tiongkok belum memberikan konfirmasi tentang rencana perjalanan Xi.

"Kunjungan kenegaraan oleh pemimpin RRT ke Republik Kazakhstan itu direncanakan pada 14 September," kata Aybek Smadiyarov, juru bicara kementerian luar negeri Kazakhstan pada Senin (5/9). Lawatan luar negeri Xi termasuk pertemuan dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, dikutip Newsweek, Selasa (6/9).

Pertemuan nanti akan memberi Xi kesempatan untuk menekankan pengaruhnya. Sementara Putin dapat mendemonstrasikan keberpihakannya kepada Asia. Kedua pemimpin akan menunjukkan sikap oposisi mereka terhadap AS, ketika Barat mencari cara untuk menghukum Rusia karena perang di Ukraina.

"Menurut saya, ini semua tentang Xi. Dia ingin menunjukkan betapa percaya dirinya ia di dalam negeri dan ingin terlihat sebagai pemimpin internasional dari negara-negara yang menentang hegemoni Barat," kata George Magnus, penulis "Red Flags", buku tentang tantangan-tantangan Xi.

"Secara pribadi saya membayangkan Xi akan sangat gelisah dengan bagaimana Putin menjalankan perang dan bahkan jika Putin atau Rusia bermain di satu titik di masa depan, karena Tiongkok masih membutuhkan kepemimpinan anti-barat di Moskow."

Xi dan Putin, yang mengeluarkan pernyataan bersama 5.000 kata mendeklarasikan kemitraan yang tak terbatas antara kedua negara Februari lalu, akan bertemu di Bali pada November di KTT G20. Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan kedua pemimpin itu diharapkan hadir.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top