Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jabeur Tantang Swiatek di Final US Open

Foto : KENA BETANCUR / AFP

Ons Jabeur

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Petenis Tunisia, Ons Jabeur, mengukir sejarah dengan mengalahkan Caroline Garcia dalam dua set langsung untuk menjadi perempuan Afrika pertama dalam sejarah yang mencapai final US Open, Kamis waktu setempat.

Unggulan kelima Jabeur mendominasi Garcia dari awal hingga akhir pada semifinal di Arthur Ashe Stadium dengan kemenangan 6-1, 6-3 hanya dalam satu jam enam menit.

Jabeur, yang juga membuat sejarah sebagai perempuan Afrika pertama yang mencapai final Wimbledon pada Juli, akan melawan petenis nomor satu dunia asal Polandia Iga Swiatek atau petenis Belarus Aryna Sabalenka di final. "Rasanya luar biasa," kata Jabeur, seperti disiarkan AFP.

Jabeur akan menuju ke final dengan penuh percaya diri setelah kemenangan dominan atas Garcia yang sedang dalam performa terbaiknya. Di final, Jabeur harus menghadapi laga berat melawan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek yang melaju ke final meski harus melakukan beberapa kali comeback, Kamis malam waktu setempat. Bagi Swiatek, final US Open ini merupakan untuk pertama kali dalam kariernya.

Swiatek bangkit dari ketertinggalan satu set, serta dua kali break pada set ketiga, sebelum mengalahkan unggulan keenam Aryna Sabalenka 3-6, 6-1, 6-4 dalam waktu dua jam 11 menit pertandingan semifinal di Arthur Ashe Stadium. "Saya merasakan perbedaan besar antara set pertama dan dua set terakhir," kata Swiatek, seperti disiarkan laman resmi WTA.

Swiatek, yang belum pernah mencapai perempat final US Open sebelum musim ini, kini memasuki final Grand Slam ketiganya, yang kedua tahun ini dan yang pertama sejak tanah liat Roland Garros.

Swiatek mencatatkan 2-0 di final Grand Slam dalam kariernya. Dia menang di French pada 2020 dan 2022.

Swiatek dan Jabeur masing-masing dua kemenangan, dan mereka imbang 1-1 di lapangan keras. Dalam satu-satunya pertemuan mereka musim ini, Swiatek menang di final Roma di lapangan tanah liat 6-2, 6-2.

"(Jabeur) memiliki gaya permainan yang berbeda dari kebanyakan pemain," kata Swiatek.

Pergeseran Generasi

Di bagian putra, Carlos Alcaraz mengincar tempat di final US Open dan berharap menjadi pelopor pergeseran generasi dari era Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer.

Petenis Spanyol berusia 19 tahun itu berpeluang menjadi finalis dan juara Grand Slam putra termuda sejak Nadal memenangkan gelar pertamanya di Prancis Open 2005 setelah mengalahkan Jannik Sinner yang berusia 21 tahun pada laga perempat final, Jumat (9/9) dini hari WIB.

Alcaraz menghadapi Frances Tiafoe, yang mengalahkan Nadal di babak keempat, di semifinal. Pemenang laga tersebut akan menghadapi Karen Khachanov atau Casper Ruud di final. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top