Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jabeur Hadapi Vondrousova di Final Wimbledon

Foto : Glyn KIRK / AFP

Jabeur dan Marketa Vondrousova Bertemu di Final I Petenis Tunisia, Ons Jabeur mengembalikan bola kepada petenis Belarusia, Aryna Sabalenka, saat pertandingan tenis semifinal tunggal putri mereka di hari kesebelas Kejuaraan Wimbledon 2023 di The All England Lawn Tennis Club, Wimbledon, London, Kamis (13/7). Jabeur bangkit dari kekalahan set pertama dan tertinggal 2-4 untuk mengalahkan Aryna Sabalenka dari Belarusia 6-7 (5/7), 6-4, 6-3. Jabeur dan Marketa Vondrousova bertemu di final tunggal putri Grand Slam Wimbledon, Sabtu (15/7).

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya tidak percaya. Saya sangat senang bisa mencapai final. Elina adalah petarung dan orang hebat. Saya sangat gugup," ujar petenis Ceko itu. Melaju ke final dicapai setelah periode menyedihkan Vondrousova. Dia menjalani operasi pergelangan tangan kedua kalinya tahun lalu. Kondisi itu membuatnya absen dalam sebagian besar tahun 2022.

Petenis peringkat 76 dunia Svitolina, yang baru kembali bertanding setelah cuti hamil April lalu, kehilangan servis tiga kali di set pembuka. Dia berhasil merebut kembali untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Tapi Vondrousova kembali mematahkan servisnya di game ketujuh dan kesembilan untuk unggul. Svitolina yang sering melakukan kesalahan dengan cepat tertinggal 4-0 di set kedua.

Namun, Vondrousova, yang mengalahkan empat pemain unggulan untuk mencapai semifinal, tiba-tiba mengalami kegugupan di pertengahan set untuk memungkinkan Svitolina mendekat dengan kedudukan 3-4. Svitolina kemudian dipatahkan lagi di game kedelapan sebelum melakukan pukulan forehand out untuk memberi lawannya tempat di final.

Svitolina mengatakan mewakili Ukraina yang dilanda perang adalah faktor pendorong utama. Meski demikian dia menambahkan itu membuatnya menjadi terbebani. "Ini menjadi tanggung jawab, banyak ketegangan. Saya mencoba untuk menyeimbangkannya sebanyak yang saya bisa. Tapi, ya, kadang-kadang mungkin terlalu berlebihan," ujarnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top