Ivanka Bantu AS Pilih Calon Presiden Bank Dunia

WASHINGTON DC - Anak perempuan sekaligus penasihat untuk Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang bernama Ivanka, akan membantu AS untuk memilih kandidat yang akan memimpin Bank Dunia dan tak akan mengincar jabatan tersebut. Informasi ini disampaikan Gedung Putih pada Senin (14/1).

Kursi kepemimpinan di Bank Dunia lowong setelah Jim Yong-kim secara mendadak menyatakan mundur dari jabatan Presiden Bank Dunia pekan lalu, padahal ia masih menyisakan 3 tahun sebelum masa jabatannya berakhir.

"Menteri Keuangan Steven Mnuchin, dan Kepala Staf Gedung Putih, Mick Mulvaney, telah meminta Ivanka Trump untuk membantu mengatur proses nominasi dari AS karena ia bekerja sama amat dekat dengan kepemimpinan Bank Dunia dalam 2 tahun terakhir," kata Wakil Direktur Komunikasi Gedung Putih, Jessica Ditto. "Laporan bahwa Ivanka masuk dalam bursa calon Presiden Bank Dunia adalah tidak benar," imbuh dia.

Pada 2017, Ivanka jadi pengagas utama bagi aliran uang sebesar 1 miliar dollar AS bagi program Bank Dunia untuk mempromosikan kewirausahaan bagi kaum perempuan.

Sebelumnya harian Financial Times edisi Jumat (11/1) pekan lalu menuliskan bahwa Ivanka dan mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, sebagai kandidat-kandidat kuat untuk menggantikan Jim Yong-kim.

Selain Ivanka dan Haley, dua nama lain yaitu Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Pembangunan Internasional, David Malpass, dan ketua Badan Pembangunan Internasional AS, Mark Green, juga dilaporkan jadi kandidat Presiden Bank Dunia.

Bank Dunia adalah sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal. Bank Dunia ini memiliki misi mengurangi kemiskinan di dunia.

Menurut klausul perjanjian Bank Dunia, sebagaimana telah diubah efektif sejak 16 Februari 1989 lalu, seluruh keputusannya harus diarahkan bagi komitmen untuk mempromosikan investasi luar negeri, perdagangan internasional, dan memfasilitasi investasi modal.

Proses Seleksi

Secara teknis dan struktural, Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB. Namun secara operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya. Berdasarkan kesepakatan tak tertulis pasca Perang Dunia II dengan Eropa, Bank Dunia akan selalu dipimpin oleh warga AS, sementara IMF akan selalu dipimpin oleh orang Eropa.

Berdasarkan kesepakatan tak tertulis pula, AS, yang merupakan pemegang saham terbesar di Bank Dunia, selalu memilih pemimpinnya sejak lembaga ini didirikan pasca Perang Dunia II. Walau begitu, saat ini kandidat dari AS sudah tak lagi jaminan bakal jadi Presiden Bank Dunia.

Jim Yong-kim adalah calon dari Amerika pertama yang menghadapi sebuah persaingan pemilihan sebagai presiden Bank Dunia pada 2012 karena mendapat pesaing dari non-AS yaitu Menteri Keuangan Nigeria saat itu yang bernama Ngozi Okonjo-Iweala.

Untuk proses seleksi Presiden Bank Dunia yang baru, Dewan Bank Dunia mengatakan bahwa mereka akan melakukannya secara "terbuka, berbasis prestasi, dan transparan," dan hal ini menyiratkan bahwa kandidat dari non-AS tidak akan dikesampingkan.

Dewan Bank Dunia pada Kamis (10/1) pekan lalu mengatakan akan mulai menerima nominasi untuk presiden baru awal bulan depan dan baru akan mengumumkan pengganti Jim Yong-kim pada pertengahan April mendatang.AFP/I-1