Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Italia Lanjutkan Kejayaan di Atletik

Foto : Cameron Spencer/AFP

Selebrasi I Peraih medali emas Gianmarco Tamberi dari Italia melakukan selebrasi di lin­tasan setelah Final Lompat Tinggi Putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade, Tokyo Minggu (1/8) malam waktu Tokyo.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Setelah sukses menjadi juara pada Piala Eropa 2020, olah raga Italia melanjutkan kejayaan dengan merebut dua emas pada nomor paling bergengsi di cabang atletik Olimpiade Tokyo 2020. Gianmarco Tamberi memenangkan emas lompat tinggi dan kemudian Lamont Marcell Jacobs menyabet emas di nomor lari 100 meter putra, Minggu (1/8) malam waktu Tokyo.

"Saya bangga pada Anda. Saya mengikuti Anda. Anda menghormati Italia," ujar Perdana Menteri Mario Draghi untuk mengucapkan selamat atas capaian tersebut.

Anggota parlemen Italia menyambut berita tentang prestasi Tamberi dan Jacob dengan tepuk tangan yang antusias.

Jacobs, seorang yang relatif tidak dikenal, berlomba meraih kemenangan dengan menyamai rekor Eropa 9,80 detik. Dia mematahkan cengkeraman 13 tahun legenda asal Jamaika Usain Bolt untuk merebut emas.

Kemenangan itu memberi Italia medali emas lari 100 m putra pertama. Negara itu sebelumnya bahkan tidak berhasil naik podium. Meski demikian, Pietro Mennea meraih kemenangan pada lari 200m di Olimpiade Moskwa 1980.

"Ketika dia masih kecil, saya mengatakan kepadanya bahwa dia akan bergabung dengan Usain Bolt dan kami berada di jalur yang tepat untuk itu," ujar ibu Jacob yang lahir di Texas, Viviana Masini.

Sementara itu, Tamberi akhirnya berbagi emas dengan atlet Qatar, Mutaz Barshim. Sejauh ini Italia kini memiliki empat medali emas, delapan perak dan 15 perunggu di Olimpiade.

Kedua atlet tersebut harus berbagi podium utama setelah masing-masing mencatatkan lompatan yang sama setinggi 2,37m. Di babak final, baik Barshim maupun Tamberi tidak sekalipun gagal dalam upayanya melakukan lompatan sampai keduanya harus melalui lompatan setinggi 2,39m untuk menentukan siapa yang berhak atas medali emas.

Namun keduanya gagal melakukannya dalam tiga kali percobaan. Sehubungan dengan skor yang berakhir seri, mereka pun langsung menemui ofisial Olimpiade yang menawarkan lompatan penentu. "Apakah kami boleh punya dua medali?," tanya Barshim, seperti dilaporkan Reuters. Ofisial tersebut mengangguk dan dua atlet itu pun langsung bergandengan tangan. ben/afp


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top