Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengurangan Stimulus

Isu "Tapering" Mesti Dimanfaatkan untuk Genjot Ekspor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - European Central Bank (ECB) akan mengumumkan pengurangan stimulus ekonomi dari dampak Covid-19 pada Desember 2021. Sedangkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federah Reserve telah mengisyaratkan kemungkinkan melakukan tapering sebelum akhir tahun ini.

Demikian disampaikan empat analis kepada CNBC di tengah perbaikan ekonomi di zona euro. Seperti dilansir dari CNBC, pada Kamis (2/9), Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, pada pekan lalu, mengatakan ekonomi AS berada di titik di mana tidak membutuhkan banyak dukungan kebijakan seperti yang terjadi selama pandemi Covid-19. Namun hingga saat ini, The Fed belum memutuskan kecepatan pengurangan pembelian aset.

Sementara di zona euro, pengumuman serupa mungkin akan segera disampaikan. "Dugaan saya adalah bahwa mereka mungkin akan melakukannya pada bulan Desember," kata kepala ekonom kelompok di AXA Investment Managers, Gilles Moëc, kepada CNBC, pada hari Rabu (1/9).

Bank Sentral Eropa sendiri akan mengadakan pertemuan pada 9 September mendatang, tetapi para analis memperkirakan ECB akan menunggu beberapa bulan lagi sebelum mengumumkan apa yang akan dilakukan tentang langkah-langkah terkait Covid.

"Saya pikir mereka ingin memberi diri mereka waktu dan memiliki perkiraan baru," kata Moëc, sebelum dewan pemerintahan ECB mengambil keputusan.

Selain membuat perkiraan baru, ekonom Eropa di Nomura, Chiara Zangarelli, mengatakan ECB juga ingin melihat apa yang terjadi dengan pandemi dalam beberapa bulan mendatang.

Namun demikian, dia memperkirakan akan sulit bagi anggota ECB yang berpandangan dovish untuk menunda pengumuman pengurangan di luar Desember.

Sementara itu, Kepala Ekonom ECB, Philip Lane, juga mengatakan dalam sebuah wawancara minggu lalu bahwa September sangat jauh dari tanggal kesimpulan saat ini dari program pembelian aset terkait Covid, sehingga menunjukkan pengumuman tentang pengurangan dapat memakan waktu beberapa bulan lagi.

Pelaku pasar sedang memantau rilis data utama untuk memahami bagaimana reaksi ECB. Data awal yang dirilis Selasa menunjukkan kawasan euro mengalami tingkat inflasi tertinggi dalam satu dekade pada bulan Agustus di 3 persen dari tingkat vaksinasi yang tinggi dan pelonggaran pembatasan Covid-19 di wilayah tersebut.

ECB telah mengatakan sangat berharap harga konsumen tahun ini melonjak, meskipun sementara. Tujuan bank sentral adalah untuk mencapai tingkat inflasi headline 2 persen dalam jangka menengah.

Jika tingkat inflasi yang lebih tinggi bertahan, ini akan menambah tekanan pada ECB untuk mengembalikan stimulusnya lebih cepat.

Eksploitasi Peluang

Menanggapi rencana tersebut, Pakar Ekonomi dari Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Y Susilo, mengatakan kebijakan moneter itu mesti disikapi dengan memanfaatkan ekspor ke Eropa sebesar-besarnya.

"Setiap kebijakan bank sentral negara besar pasti berpengaruh. Tapi, pengaruh tapering Bank Sentral Eropa lebih kecil dibanding The Fed. Maka yang paling penting bagaimana mengeksploitasi dampak positifnya," kata Susilo.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top