Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Isu Keberadaan Suporter Palsu

Foto : FRANCK FIFE / AFP

Suporter Palsu I Pendukung Prancis bereaksi di depan hotel tim mereka di Doha, Rabu (16/11), jelang turnamen Piala Dunia Qatar 2022. Penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 membantah keberadaan suporter palsu asal India.

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 membantah keberadaan suporter palsu asal India. Para suporter itu dilabeli "palsu" karena memakai kaus tim-tim besar. Ribuan suporter, terutama dari India dan negara-negara Asia Selatan lainnya, ikut serta dalam parade di Doha.

Situasi itu memicu anggapan bahwa mereka telah dibayar untuk mengenakan kaus Argentina, Brasil, dan Inggris sebagai aksi untuk mempromosikan turnamen tersebut.

Para penggemar sepak bola asal India sangat marah dengan tuduhan tersebut. Mereka sangat menyukai olahraga tersebut. Panitia Piala Dunia Qatar 2022 kemudian mengeluarkan pernyataan, mendukung kontribusi para penggemar sepak bola asal India tersebut.

"Banyak jurnalis dan komentator di media sosial mempertanyakan apakah ini penggemar yang sebenarnya?" ujar penyelenggara Piala Dunia. "Kami benar-benar menolak pernyataan yang sangat mengecewakan ini. Qatar dan seluruh dunia, terdiri dari beragam penggemar sepak bola. Banyak di antaranya berbagi hubungan emosional dengan banyak tim dari negara lain," sambungnya.

Ada lebih dari 750.000 orang India dan 400.000 dari Bangladesh dalam populasi Qatar yang berpenduduk 2,9 juta jiwa. Mereka membeli sejumlah besar tiket pertandingan Piala Dunia. Penggemar tim Inggris di India melebihi jumlah ekspatriat Inggris di Qatar, hampir 10 banding satu. Ada sekitar 200 orang yang menyambut tim Inggris ke hotel mereka, Selasa (15/11).

Rombongan suporter asal India, terutama dari negara bagian Kerala, menabuh genderang dan meniup terompet, dengan bangga mengenakan kostum dan membawa bendera Inggris. Mereka menolak laporan media dan postingan media sosial yang berfokus pada kelompok yang diduga sebagai "penggemar palsu" di Doha.

"Ini merendahkan," ujar Ameen Sharak, seorang warga India di Doha. Sajidh, penggemar sepak bola asal India lainnya di Qatar, mengatakan komunitas mereka "marah" dengan laporan tersebut. "Ini berita palsu. Saya ingin mengatakan dengan keras dan jelas bahwa tidak ada dari kami yang dibayar dengan cara apa pun. Kami adalah penggemar fanatik Inggris," ujar Sajidh. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top