Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Istri Berperan Tanamkan Antikorupsi ke Keluarga

Foto : Istimewa

Ketua KPK, Firli Bahuri.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menyebut seorang istri memiliki peran penting untuk menanamkan nilai-nilai, integritas, dan akhlak yang baik kepada keluarganya. Nilai-nilai tersebut, antara lain ketuhanan, agama dan kemanusiaan, kejujuran, kegigihan, keberanian, keadilan, dan tanggung jawab yang tinggi menjadi karakter pada suami dan anak-anaknya.

"Karakter tersebut yang dibutuhkan Indonesia untuk dapat lepas dan bebas dari berbagai persoalan mendasar bangsa, seperti perilaku koruptif dan penyakit korupsi yang dianggap telah berurat akar," kata Firli dalam keterangan tertulisnya, dalam memperingati Hari Dharma Wanita Persatuan, di Jakarta, Rabu (5/8).

Namun, Firli menyayangkan, beberapa istri seorang penyelenggara negara turut terlibat dalam kasus uang haram tersebut. Apakah ini juga karena ulah segelintir 'oknum istri' tentu perlu pengkajian mendalam dan tentu pasti para istri merekalah yang menemukan jawabannya semisal istri AS eks Bupati Karawang, istri eks Wali Kota Palembang RH, istri Bupati Empat Lawang, BAA, istri Gubernur nonaktif Sumatera Utara GPN dan yang terbaru EUR, istri Ismunandar Bupati Kutai Timur, mencoreng peran suci dan mulia seorang istri.

Perlu Penguatan

Meskipun demikian, tambah Firli, perilaku menyimpang seorang istri penyelenggara negara yang ditangkap KPK, tidak dijadikan sebagai tolak ukur untuk jutaan wanita Indonesia lainnya. Ia memandang, dengan adanya hal itu, perlu penguatan dari eksteral keluarga, sebagai benteng untuk menghalau masifnya godaan korupsi yang mencoba merasuk dari semua lini.

Atas dasar itulah, tambah Firli, KPK membuat program dan gerakan masyarakat antikorupsi yang melibatkan wanita. Salah satunya Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK) yang berbasis pendekatan keluarga, dengan melatih ribuan wanita sebagai motor penggerak di 34 provinsi di Indonesia.

Firli mengatakan mungkin sudah menjadi kodrat atau sifat alami kaum Hawa, khususnya ibu-ibu yang senang berkumpul untuk berbagi cerita, menceritakan isi hatinya atau curhat kepada sesama, termasuk berbagi pesan dan cerita betapa destruktifnya perilaku koruptif dan laten antikorupsi bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. Gerakan ini salah satu dari program strategi pemberantasan korupsi KPK melalui pendekatan pendidikan masyarakat.

"Semua itu untuk membentuk mindset dan culture-set segenap elemen dan anak bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan laten korupsi. Ada istilah, di balik suami yang hebat ada istri hebat yang mendukungnya. Saya menilai istilah itu benar adanya karena andil seorang istri sangat menentukan langkah suaminya," kata Firli.

Firli juga belajar dari pengalamannya bersama sang istri dan ibunda tercinta. Di mana, Firli merasa terdapat andil besar, pengorbanan, kesetiaan dan ke-ikhlasan.n ola/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung

Komentar

Komentar
()

Top