Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi Politik

Istana Yordania Bantah Telah Pecat Pangeran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

AMMAN - Istana Kerajaan Yordania memperingatkan akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun penyebar yang dikatakannya kebohongan tentang keluarga berkuasa. Langkah itu diambil hanya beberapa hari setelah Raja Abdullah memberhentikan tiga saudaranya dari jabatan tinggi di militer dalam perubahan besar.

Raja Abdullah yang merupakan sekutu Amerika Serikat, mengatakan pada Selasa (26/12) pekan lalu bahwa saudara laki-lakinya, Pangeran Ali dan Pangeran Faisal, serta sepupunya, Pangeran Talal, yang semua memiliki pangkat tinggi di militer, akan pensiun dari Angkatan Bersenjata. Beliau menyatakan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari reorganisasi hierarki dan struktur AB.

Pangeran Faisal adalah kepala Angkatan Udara dan wakil kepala staf, dan Pangeran Ali bertahun-tahun bertanggung jawab atas pengawal kerajaan yang bertanggung jawab atas perlindungan raja. Sementara Talal Bin Mohammad, lulusan Universitas Sandhurst yang pernah bertugas di pasukan khusus elit, juga dipensiunkan. Setelah dipensiunkan, mereka semua diberi promosi kehormatan.

"Kami akan melakukan tindakan hukum terhadap orang-orang yang menyebarkan kebohongan dan klaim palsu di media sosial dan laman dalam jaringan dengan tujuan mendorong perpecahan antara keluarga kerajaan dan warga Yordania," demikian pernyataan istana Kerajaan Yordania pada Minggu (31/12).

"Berita palsu yang beredar akhir-akhir ini ditujukan untuk meruntuhkan Yordania dan lembaganya," imbuhnya.

Sumber tentara mengatakan bahwa tindakan raja tersebut didorong oleh keinginan untuk memberi contoh bahwa keluarga Hashemite yang memerintah tidak berada di atas hukum menjelang langkah yang diantisipasi untuk memensiunkan puluhan jenderal militer senior.

Restrukturisasi Militer

Raja Abdullah, yang merupakan komandan pasukan khusus elit, mengatakan bahwa rencana restrukturisasi tersebut bertujuan untuk menata kembali 120 ribu tentara yang kuat dengan memotong biaya dan menciptakan kekuatan yang lebih ramping dan efektif yang dilengkapi dengan baik untuk peperangan modern melawan kelompok teroris.

Kerajaan yang berbatasan dengan Irak di bagian timur dan Suriah di bagian utara dan Israel di bagian barat itu, secara relatif dapat terbebas tanpa cedera akibat kekacauan di sekitarnya.

Rakyat Yordania memandang keluarga kerajaan sebagai kelompok pemersatu, yang mempersatukan negara tempat sebagian besar rakyatnya adalah bangsa Palestina, yang menetap setelah perang berkelanjutan Arab dan Israel, yang menempatkan kerajaan itu di pusat kemelut.Ant/Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top