Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Israel Izinkan Pengiriman Tepung ke Jalur Gaza

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Setelah menahan lebih dari satu bulan, Israel akhirnya mengizinkan pengiriman tepung yang diperantarai Amerika Serikat (AS) ke Jalur Gaza. Demikian disampaikan harian The Times of Israel pada Jumat. Kesepakatan itu mencakup pengiriman tepung bagi 1,5 juta warga Gaza selama lima bulan lewat program Pangan Dunia (WFP) di bawah PBB.

Seperti dikutip dari Antara, PM, Israel Benjamin Netanyahu, secara pribadi memberi tahu pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, bahwa pihaknya telah menyetujui pengiriman itu pada awal Januari.

Gedung Putih juga telah mengumumkan perkembangannya pada 19 Januari, tetapi lebih dari satu bulan kemudian kiriman tepung itu belum bisa masuk ke Gaza.

Kiriman tepung itu sebelumnya telah tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, tetapi Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menahan penyerahannya ke UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.

Tindakan Smotrich itu didasarkan pada tuduhan bahwa 12 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Namun, belum jelas apakah tepung itu akan didistribusikan ke warga Gaza jika berhasil masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Kekurangan Gizi

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, menyatakan keprihatinan setelah Badan Pangan PBB menghentikan pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke Jalur Gaza bagian utara.

"Ribuan orang di Gaza menderita kelaparan dan kekurangan gizi parah, dan pengiriman bantuan dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan," kata Francis.

"Saya menegaskan kembali tuntutan saya dan Majelis Umum PBB yang berulang kali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Ini adalah masalah hidup dan mati, termasuk anak-anak yang tidak bersalah," tulis Francis di X.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top