Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konversi Energi I Indonesia Setujui Jalur Kabel EBT Bawah Laut Australia-Singapura

Ironis jika RI Impor Energi Tenaga Surya dari Australia

Foto : ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

PEMBANGUNAN EBT LAMBAT I Petani membersihkan permukaan panel surya di area lahan tumpang sari miliknya di Kelurahan Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat. Energi Baru dan Terbarukan (EBT), termasuk energi tenaga surya, tiap tahun selalu masuk dalam program pemerintah tetapi realisasi pembangunannya sangat lambat.

A   A   A   Pengaturan Font

Tolak Impor

Menanggapi kemungkinan tersebut, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan kalau itu dilakukan maka sangat ironi dan sulit diterima dengan akal sehat. Sebab, RI punya potensi energi surya yang melimpah. Sepanjang tahun matahari bersinar di seluruh wilayah Indonesia.

"Jika sampai impor tenaga surya dilakukan, ini kebangetan. Kenapa, karena Indonesia punya sumber energi tenaga surya yang melimpah, bahkan lebih besar dari Australia," kata Esther.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean, menolak jika pemerintah sampai berencana mengimpor tenaga surya. Sebab, hampir semua daerah di Indonesia kaya dengan energi surya.

"Jika sampai impor, kita mengabaikan kekayaan energi nasional yang melimpah ini," tegas Ferdinand.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top