Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konversi Energi I Indonesia Setujui Jalur Kabel EBT Bawah Laut Australia-Singapura

Ironis jika RI Impor Energi Tenaga Surya dari Australia

Foto : ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

PEMBANGUNAN EBT LAMBAT I Petani membersihkan permukaan panel surya di area lahan tumpang sari miliknya di Kelurahan Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat. Energi Baru dan Terbarukan (EBT), termasuk energi tenaga surya, tiap tahun selalu masuk dalam program pemerintah tetapi realisasi pembangunannya sangat lambat.

A   A   A   Pengaturan Font

Sun Cable mengatakan pemerintah Indonesia telah menyepakati jalur melalui kepulauannya untuk kabel high voltage direct current (HVDC), serta memberikan izin untuk melakukan survei bawah laut di perairan Indonesia untuk memetakan jalur bawah laut ke Singapura. Sebagai gantinya, Sun Cable telah berkomitmen untuk menginvestasikan 2,5 miliar dollar AS di Indonesia sebagai bagian dari proyek, yang dikenal sebagai PowerLink Australia-Asia.

The Straits Times melaporkan Sun Cable telah menjanjikan sekitar satu miliar dollar AS dalam bentuk investasi langsung untuk pengadaan peralatan dan layanan, dengan tambahan 1,5 miliar dollar AS dalam pengeluaran operasional selama umur proyek, seperti membuat pangkalan perbaikan laut.

Tenaga surya akan dihasilkan oleh salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, Powell Creek Solar Precinct yang terletak 800 kilometer selatan Darwin. Proyek potensial diperkirakan menelan biaya 21,7 miliar dollar AS itu diperkirakan akan menghasilkan listrik antara 17 dan 20 gigawatt-peak (GWp), beberapa di antaranya akan disimpan di lokasi yang ditargetkan sebagai baterai terbesar di dunia pada 36 hingga 42 gigawatt-jam.

Baterai yang lebih kecil direncanakan akan dibangun di Darwin dan Singapura, dengan tujuan memasok daya yang konsisten siang dan malam. Konstruksi diharapkan akan dimulai pada 2024 dengan pasokan listrik pertama ke Darwin mulai 2026 dan pasokan pertama ke Singapura pada 2027. Operasi komersial penuh ditargetkan pada akhir 2028.

Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) sendiri mengatakan bahwa diskusi tentang proposal Sun Cable untuk memasok listrik dari Australia ke Singapura sedang berlangsung. EMA menekankan bahwa proposal tersebut harus layak secara teknis dan ekonomis, dan mampu menyediakan pasokan listrik yang kompetitif, aman, dan andal ke Singapura.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top