Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perjanjian Nuklir

Iran Buka Akses IAEA Awasi Nuklir

Foto : ISTIMEWA

Javad Zarif

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Pemerintah Iran akhirnya melunak dan memberikan izin kepada Agensi Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) melanjutkan inspeksi pengayaan nuklir selama tiga bulan ke depan kepada Iran.

Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, menyatakan kesepakatan dicapai setelah kedua pihak memiliki pemahaman teknis yang sama.

Sebelumnya, Iran sempat mengatakan tidak akan lagi mematuhi protokol IAEA yang otomatis membatasi akses badan tersebut ke proyek-proyek nuklir mereka.

"Apa yang kami sepakati adalah hal yang masuk akal untuk kedua belah pihak. Hal itu berguna untuk menjembatani perbedaan di antara kami," ujar Grossi, Senin (22/2).

Sejak Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Nuklir 2015 (JCPOA), Iran secara bertahap mulai melanggar batasan-batasan yang ditetapkan dalam kesepakatan itu. Kesepakatan tersebut, pada intinya, berfungsi untuk memastikan Iran tidak menciptakan senjata nuklir yang selama ini selalu dibantah oleh mereka.

Akhir-akhir ini, posisi Iran di kesepakatan tersebut menjadi sorotan. Selain karena mereka menolak diperiksa oleh IAEA, Presiden Amerika, Joe Biden, berencana kembali ke Perjanjian Nuklir Iran. Dengan kembalinya Amerika ke JCPOA, maka alasan Iran keluar dari kesepakatan itu menjadi hilang.

Namun, ada sejumlah syarat yang diminta Iran. Salah satu yang terpenting adalah mengakhiri sanksi ekonomi yang Amerika jatuhkan kepada Iran. Menurut Iran, sanksi itu membuat Iran rugi triliunan dollar AS.

Dengan adanya kesepakatan baru antara IAEA dan Iran itu, besar kemungkinan negara Timur Tengah itu mulai menyiapkan landasan untuk kembali ke JCPOA.

Sebelum keluar dari JCPOA, salah satu poin yang disepakati Iran adalah mengurangi kapasitas uraniumnya ke angka 3,67 persen yang cukup untuk pembangkit nuklir negerinya.

Tidak Boleh Mendadak

Grossi melanjutkan, dalam kesepakatan baru IAEA dengan Iran, pihaknya tidak boleh lagi melakukan inspeksi mendadak. Selain itu, akses ke fasilitas nuklir juga akan dibatasi. Walau begitu, jumlah inspektur disepakati tidak akan dikurangi.

"Ini bukan pengganti dari protokol sebelumnya, namun solusi sementara. Ini agar kami tetap bisa menyakinkan dunia perihal apa yang terjadi di pusat pengayaan nuklir Iran," ujar Grossi.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengingatkan kembali bahwa kembali atau tidak negaranya ke JCPOA bergantung pada Amerika. "Amerika tidak lagi berada di JCPOA dan mereka tidak ada di sana karena keputusan mereka sendiri. Padahal ada rute lain yang sesuai dengan JCPOA," ujar Zarif.

n SB/CNN/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top