Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IKN Nusantara

IPA Sepaku Semoi Ditargetkan Beroperasi Juni 2024

Foto : antara
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya menargetkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku Semoi untuk sumber air minum penduduk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) beroperasi pada Juni tahun ini.

"Jaringan IPA ini adalah sumber air minum utama bagi seluruh penduduk IKN nantinya. Jadi konstruksinya harus dilakukan secara hati-hati, pengawasannya harus lebih intens," ujar Basuki, di Jakarta, beberapa hari lalu.

Basuki mengatakan agar pekerjaan konstruksi dilaksanakan secara detail dan cepat, dengan memperhatikan kualitas dan ketepatan desain agar IPA Sepaku Semoi bisa dioperasikan pada Juni 2024.

Pada tahap pertama sedang dibangun IPA berkapasitas 300 liter/detik yang diambil dari Intake Sungai Sepaku. IPA tersebut juga dilengkapi pembangunan 2 reservoir induk dengan kapasitas masing-masing 6.000 m3 dan bangunan pendukung.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, IPA itu dilengkapi jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 20 km ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Pembangunan IPA Sepaku Semoi tahap 1 dilaksanakan oleh PT Adhi Karya-PT Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana dan KSO PT Virama Karya-Areng MP-PT Waseco Tirta selaku konsultan MK. Biaya pembangunannya sebesar 328,18 miliar rupiah.

"Untuk progres pembangunannya hingga saat ini telah mencapai 28,8 persen. Ditargetkan bisa mulai dioperasikan pada Juni 2024," ujar Diana.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara menyatakan strategi pengelolaan air minum dikembangkan dengan tujuan pertama sebagai kualitas air minum yang dihasilkan memenuhi standar kualitas air minum aman.

Kemudian memastikan bahwa air minum dapat disuplai dengan pasokan yang ada dan sesuai kebutuhan yang memenuhi prinsip 3K yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kaltim mengapresiasi rencana aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat-Suwi di Kabupaten Kutai Timur tahun 2024-2028 yang disusun oleh Lembaga Mitra Lingkungan Kalimantan (Lemlilka).

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan pengelolaan kawasan esensial atau ekosistem penting Lahan Basah Mesangat-Suwi bukan hanya untuk menjaga nilai ekologi sosial ekonomi saja, namun juga diharapkan bisa menjadi sektor wisata.

"Ke depan kawasan ekosistem penting dan dijaga nilai ekologi sosial ekonominya, juga fokus memiliki potensi keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk ekowisata," kata Sri Wahyuni sebagai narasumber diskusi Rencana Aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat Suwi di Kabupaten Kutai Timur yang digelar di Samarinda.

Sri Wahyunu menjelaskan, saat ini Pemprov Kaltim sedang menyiapkan ekowisata yang dapat menunjang pengembangan IKN.

Menurut dia, keanekaragaman hayati yang ada di Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat Suwi (KEP-LBMS) ini sangat mendukung ke arah sana. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top