Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Olimpiade 2020

IOC Dikritik Tanpa Opsi Alternatif

Foto : KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

"Kami, para atlet, harus memutuskan apakah perlu mempertaruhkan kesehatan dengan melanjutkan latihan di tengah kondisi yang seperti ini," pungkas Stefanidi.

Senada dengan Stefandi, jawara heptathlon asal Britania Katarina Johnson-Tompson juga mempertanyakan imbauan IOC agar atlet terus berlatih mempersiapkan penampilan di Olimpiade Tokyo empat bulan lagi. Terlebih, Johnson-Thompson baru saja pulang dari latihannya di Prancis setelah negara itu menerapkan penutupan menyeluruh sementara atau lockdown.

"IOC 'mengimbau atlet untuk terus mempersiapkan diri menuju Olimpiade Tokyo sebaik mungkin' karena kompetisi tinggal empat bulan lagi, tetapi pemerintah mengeluarkan aturan agar warga mempraktikkan swakarantina dengan penutupan lintasan lari, gym maupun ruang publik," dalam layar tankap catatan yang dicuitkan Johnson-Thompson melalui akun Twitter pribadinya, @JohnsonThompson.

"Saya kini berada dalam tekanan untuk berlatih dan melahap menu rutin, yang sebetulnya tidak memungkinkan," ujarnya lagi.

Meski mengumumkan komitmen agar Olimpiade Tokyo tetap digelar sesuai jadwal awal, IOC pada Rabu akan menggelar pembicaraan lagi dengan NOC negara-negara anggota.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top