Investor Ritel Mundur dari Perak, Harga Emas Terseret Anjlok 30,5 Dollar
Emas batangan.
Foto: AntaraChicago - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (2/2/2021) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Rabu (3/2/2021) pagi WIB, terseret kemerosotan perak lebih dari delapan persen saat investor kecil mundur setelah reli mendekati tertinggi delapan tahun di sesi sebelumnya yang dipicu oleh hiruk-pikuk perdagangan yang didorong oleh media sosial.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 30,5 dollar AS atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 1.833,4 dollar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (1/2/2021), emas berjangka melonjak 13,6 dollar AS atau 0,74 persen menjadi ditutup 1.863,90 dollar AS.
Emas berjangka juga terangkat 9,10 dollar AS atau 0,49 persen menjadi 1.850,30 dollar AS pada Jumat (29/1/2021), setelah jatuh 7,7 dollar AS atau 0,42 persen menjadi 1.841,20 dollar AS pada Kamis (28/1/2021), dan merosot 6,0 dollar AS atau 0,32 persen menjadi 1.844,90 dollar AS pada Rabu (27/1/2021).
"Tampaknya upaya short squeeze oleh para pedagang ritel kecil setidaknya untuk sementara gagal," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff, menambahkan investor ritel sedang mencari pasar lain untuk terkena dampak.
Berkontribusi pada kemunduran, Chicago Mercantile Exchange (CME) Group menaikkan margin pemeliharaan pada perak berjangka sebesar 17,9 persen pada Senin (1/2/2021) dari 14.000 dollar AS menjadi 16.500 dollar AS per kontrak mulai 2 Februari untuk mengatasi volatilitas pasar yang tidak biasa.
Berarti pedagang berjangka perak perlu memberikan lebih banyak jaminan untuk membuka posisi perdagangan, menyeret perak berjangka turun tajam. Selain itu, postingan di forum WallStreetBets Reddit di tengah aksi minggu lalu mendorong pedagang untuk menjauhi perak.
"Jika para investor Reddit ini akan mencoba menekan pasar perak, mereka harus melakukannya minggu ini, jika tidak maka akan terjadi sekejap," kata Wyckoff dari Kitco.
Perputaran pasar mengundang pengawasan dari regulator komoditas AS.
"Lonjakan terkoordinasi dalam investasi oleh pedagang ritel ke pasar perak hanya akan meningkatkan volatilitas dan menghasilkan dislokasi regional kecil dalam dinamika permintaan-penawaran," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan.
Perak mungkin melemah lebih lanjut jika emas tidak bergerak lebih tinggi, analis HSBC James Steel mengatakan dalam sebuah catatan.
Rasio emas/perak saat ini adalah "jauh di bawah rata-rata historis, dan investor mungkin mengenali level ini karena menyimpang terlalu jauh dari norma historis".
Emas juga berada di bawah tekanan tambahan ketika indeks-indeks utama saham di Amerika Serikat dan hampir semua indeks pasar saham di seluruh dunia naik pada Selasa (2/2/2021), dan indeks dollar AS juga menguat.
Perak untuk pengiriman Maret jatuh 3,016 dollar AS atau 10,25 persen menjadi ditutup pada 26,402 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 42,8 dollar AS atau 3,76 persen menjadi menetap di 1.096 dollar AS per ounce. Ant/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Irwan Hidayat : Sumpah Dokter Jadi Inspirasi Kembangkan Sido Muncul
- 3 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 4 Jerman Percaya Diri Atasi Bosnia-Herzegovina
- 5 Disbun Kaltim Fasilitasi Alih Fungsi Lahan Tambang Menjadi Perkebunan
Berita Terkini
- Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-17 di Dunia
- Jam Saku Kapten Kapal yang Menyelamatkan 700 Penumpang Titanic Terjual £1,56 juta
- Timnas Belgia Ditaklukkan Israel dengan Skor Tipis 0-1
- Presiden Prabowo Upayakan Kunjungi Negara-negara Timur Tengah
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Jalur Pola Pembibitan Kemenhub Tahun 2024