Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - RUPSLB Bank Muamalat Digelar 11 Oktober 2018

Investor Muamalat Mesti Buka "Escrow Account" Rp4 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada calon investor yang berminat menyuntikkan modal kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk bisa menunjukkan uang sebanyak empat triliun rupiah di dalam escrow account.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menjelaskan kepada siapa saja yang ingin menyuntikkan modal ke Bank Muamalat harus menyampaikan rencana tersebutke OJK.

Setelah itu, investor tersebut harus menunjukkan jika memiliki dana di rekening escrow account. "Silakan siapa saja boleh mem-propose, siapa yang akan jadi lead konsorsium, siapa yang jadi anggota konsorsium, silakan saja boleh sampaikan kepada otoritas.

Dari konsorsium itu kan ada ketua dan anggotanya, harus menunjukkan punya uang yang ditunjukkan dalam escrow account. Berapa escort account yang diperlukan? Sekitar empat triliun rupiah harus ditunjukkan di escrow account," ujar Wimboh, di Jakarta, pekan lalu (5/10).

Escrow account adalah rekening yang dibuka untuk menampung dana tertentu yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat khusus sesuai instruksi atau perjanjian antara penyetor dengan pihak yang berkepentingan dengan escrow account tersebut.

Wimboh menambahkan kalau sudah menunjukkan dana di escraw account barulah bisa dibicarakan tentang Bank Muamalat, baik yang akan jadi ketua atau anggota konsorsium.

Intinya, secara formal kirim surat terlebih dulu ke IJK dan yang kirim surat ini adalah pemegang saham pengendali atau yang ditunjuk diberi hak pemegang saham pengendali untuk mewakilinya. "Jadi, RUPS dan sebagainya kalau persyaratan sudah ada. Kalau escrow account belum ada bagaimana mau RUPS," ujar Wimboh.

"Rights Issue"

Sebelumnya beredar kabar bahwa Ilham Habibie mengajak pemilik Grup Medco, Arifin Panigoro, untuk menanamkan modal di Bank Muamalat.

Mereka akan masuk ke bank pionir syariah di Indonesia itu melalui skema HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) atau rights issue. Artinya, Bank Muamalat akan menerbitkan sejumlah saham baru untuk dibeli oleh konsorsium yang digawangi Ilham Habibie tadi.

Diketahui, Komisaris Utama Bank Muamalat, Ilham Habibie, memimpin konsorsium investor yang terdiri dari dirinya sendiri, Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Capital. Konsorsium ini berencana menyuntikkan sejumlah dana untuk memperkuat modal perbankan syariah tersebut.

"Bank Muamalat sebagai bank pertama murni syariah yang memiliki nilai historis dan emosional bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mempertahankan keberadaannya," kata Ilham Habibie kepada sejumlah media.

Ilham Habibie mengungkapkan jika konsorsium akan melakukan serangkaian penguatan di mana salah satunya penyuntikan dana segar melalui langkah rights issue.

Sebagai bagian dari rencana penguatan Bank Muamalat, pada 11 Oktober 2018 akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan salah satu agendanya right issue.

Baca Juga :
”Digital Farming”

Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K Permana, menyambut baik rencana konsorsium menambah modal Bank Muamalat. "Dengan adanya kepastian konsorsium investor yang telah masuk akan sangat membantu penguatan Bank Muamalat saat ini dan rencana bisnis ke depannya," jelas dia.

Dia pun mengaku yakin jika dengan kehadiran Ilham Habibie yang memimpin konsorsium investor akan memberikan keyakinan kepada para nasabah dan pemangku kepentingan Bank Muamalat.

"Ke depannya, perseroan optimis permodalan Bank Muamalat akan semakin kuat dan stabil, sehingga upaya untuk melakukan ekspansi pembiayaan dapat berjalan dengan baik," tutup Permana. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top