Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang Dagang - Pelabelan Manipulator Mata Uang Kacaukan Pasar

Investor Hindari Risiko, Rupiah Kembali Melemah

Foto : Sumber:BPS, Kementerian Perdagangan – Litbang KJ
A   A   A   Pengaturan Font

Bank sentral Tiongkok dalam tanggapan resmi terkait tudingan AS sebagai manipulator mata uang, juga menilai keputusan Washington untuk meningkatkan ketegangan mata uang pada Senin itu akan mencegah pemulihan ekonomi dan perdagangan global.

Hal itu dikatakan PBOC merespons tembakan terbaru AS dalam perang dagang. "Tiongkok belum menggunakan dan tidak akan menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk menangani sengketa perdagangan," kata bank sentral Tiongkok dalam sebuah pernyataan di situsnya.

"Tiongkok menyarankan AS untuk mengendalikan kudanya sebelum masuk jurang, dan waspada akan kesalahannya, serta berbalik dari jalan yang salah," lanjut pernyataan PBOC.

Sebelumnya dikabarkan, tensi perang dagang antara AS-Tiongkok yang telah berlangsung selama setahun semakin mendidih setelah Washington menyebut Beijing memanipulasi mata uangnya, tak lama setelah Tiongkok membiarkan yuan jatuh ke titik terendah dalam lebih dari satu dekade.

Pelabelan manipulator mata uang oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, itu memulai proses formal negosiasi bilateral antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, sekaligus memenuhi janji Presiden AS, Donald Trump, dalam masa kampanyenya. "Sebagai hasil dari tekad ini, Menteri Mnuchin akan terlibat dengan IMF (Dana Moneter Internasional) untuk menghilangkan keunggulan kompetitif tidak adil yang diciptakan oleh tindakan terbaru Tiongkok," kata Departemen Keuangan AS. SB/AFP/Ant/ers/WP

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP, Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top