Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Modal

Investor Harus Tetap Rasional di Tengah Pemilu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau pelaku pasar tetap bersikap rasional di tengah dinamika pasar seiring pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024. Karenanya, dibutuhkan keahlian atau skill dan data akurat.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menilai pelaku pasar perlu tetap menjaga rasionalitas di tengah kondisi pasar seperti apapun, baik sideways (mendatar), menguat maupun melemah. "Jadi, rasionalitas harus dijaga dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi market sideways, market bearish, maupun market bullish. Orang kadang - kadang menjadi lengah justru pada saat market bullish," ujar Jeffrey dalam Edukasi Wartawan terkait Investasi Pasar Modal di Jakarta, Kamis (25/1).

Jeffrey menjelaskan adanya notifikasi khusus, papan pemantauan khusus hingga Unusual Market Activity (UMA) dan yang lainnya, merupakan upaya perlindungan terhadap investor. "Ada notifikasi khusus, UMA, papan pemantauan khusus, dan macem-macem lainnya itu adalah bagian dari perlindungan investor yang kita lakukan," ujar Jeffrey.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sepanjang tahun ini, BEI optimistis Rata- Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai senilai 12,25 triliun rupiah. BEI optimistis peningkatan RNTH tahun ini akan dipengaruhi oleh meningkatnya supply and demand seiring meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.

Hingga 25 Januari 2024, BEI mencatat terdapat 25 perusahaan berada dalam pipeline (antrian) pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Hingga periode ini, sebanyak delapan perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI dengan dana dihimpun mencapai 1,36 triliun rupiah.

Momentum Positif

Pada kesempatan lain, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menilai Pemilihan Umum (Pemilu 2024) dapat menjadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi di 2023 sudah cukup kuat, dan kita optimistis pada 2024 akan lebih baik lagi. Apalagi pada kuartal I-2024 ini kita akan menyambut hajatan Pemilu, tepatnya pada 14 Februari 2024. Tentunya hal ini akan menjadi momentum positif bagi Indonesia," kata Susiwijono dalam Investortrust Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (25/1).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top