Investasi Infrastruktur Akan Jadi Penentu Pemulihan Ekonomi Tiongkok

BEIJING,-- Investasi infrastruktur Tiongkok akan memimpin pemulihan ekonomi negara itu dari epidemi COVID-19, saat dukungan kebijakan terus mendorong pertumbuhan dalam dua hingga tiga tahun mendatang, demikian menurut laporan badan pemeringkat kredit Moody's.

Untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui investasi infrastruktur, China mengumumkan serangkaian kebijakan stimulus, yang akan membantu mengurangi biaya pendanaan, memperluas jalur pendanaan, serta meringankan beban fiskal pemerintah regional dan lokal maupun badan usaha milik negara, ujar Ivy Poon, yang menjabat sebagai wakil presiden sekaligus analis senior di Moody's.

Di saat investasi infrastruktur inovatif dan ramah lingkungan menjadi fokus baru, proyek-proyek infrastruktur tradisional, seperti proyek yang menyasar transportasi dan pemeliharaan air berskala besar, akan tetap menjadi pendorong utama pengeluaran di bidang infrastruktur, menurut laporan tersebut.

Qingqing Guo, analis Moody's yang juga merupakan salah satu penulis laporan itu, memperkirakan bahwa transportasi akan menggerakkan pembangunan infrastruktur dalam tiga sampai lima tahun mendatang, seiring berlanjutnya urbanisasi di China dan jumlah penumpang serta permintaan kargo yang meningkat.

"Sebagian besar investasi akan berpusat pada infrastruktur jalur kereta di bagian tengah dan barat China, bersamaan dengan ekspansi jaringan kereta cepat, jalan, dan metro," papar Guo.Ant/P-4