Kamis, 09 Jan 2025, 00:00 WIB

Investasi Apple di Batam Tak Dihitung Terkait TKDN HKT

Apple memang berencana membenamkan investasi dalam pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau, tetapi Kemenperin menegaskan itu bukan komponen esensial HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet).

Foto: antara

JAKARTA – Negosiasi antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan raksasa elektronik global asal Amerika Serikat (AS), Apple, masih belum menemui titik temu. Apple memang berencana membenamkan investasi dalam pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau, tetapi Kemenperin menegaskan itu bukan komponen esensial HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan investasi pabrik AirTag Apple di Batam tak bisa dihitung sebagai TKDN produk HKT atu TKDN iPhone produksi Apple. Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) 29/2017 secara tegas mengatur bahwa yang bisa dinilai sertifikasi TKDN-nya adalah investasi yang langsung berkaitan dengan HKT.

"Dengan demikian, investasi pabrik AirTag dan produk yang dihasilkannya di Batam tidak bisa dihitung dalam perhitungan TKDN iPhone," tegas Menperin, Rabu (8/1), sehari setelah Kemenperin bernegosiasi dengan utusan Apple di Jakarta.

Investasi yang dimaksud Menperin terkait kucuran modal senilai 1 miliar dollar AS dari Apple untuk membangun pabrik AirTag di Batam dan telah disampaikan kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani.

Menperin berujar, jika Apple mau merilis iPhone 16 di Indonesia, harus mengacu kepada tiga skema dalam Permenperin No. 29/2017. Dalam negosiasi, Apple mengajukan proposal 2023-2026 dan memilih skema 3 (skema inovasi), sama dengan skema dalam proposal Apple periode 2020-2023.

Apple, ucapnya, telah menyampaikan sebuah angka nilai investasi inovasi kepada Kemenperin, tetapi nilai yang disampaikan tersebut masih di bawah apa yang menjadi perhatian teknokratis yang pernah kami sampaikan sebelumnya kepada media.

“Counter Proposal”

Dalam negosiasi dengan Apple, Kemenperin sudah menyampaikan counter proposal dan sebuah angka investasi yang dihitung secara teknokratis dan hati-hati dan sekarang masih menjadi pembahasan internal Apple. Angka dalam counter proposal dari Kemenperin dihitung berdasarkan kriteria Keadilan investasi Apple di negara lain, kemudian, keadilan investasi di antara produsen HKT di Indonesia. Lalu penciptaan nilai tambah dan pendapatan negara.

Penciptaan lapangan kerja baru dalam ekosistem, penjualan yang dibukukan Apple sebesar 59 triliun rupiah pada 2023-2024, penerapan sanksi administrasi sesuai dengan Permenperin 29/2017. Terkait dengan pelunasan utang komitmen investasi senilai 10 juta dollar AS, Apple telah memberikan komitmen untuk melunasinya.

Sebelumnya, Menteri Rosan usai bertemu dengan pimpinan ngosiator adari Apple sekaligus Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman menyatakan skema investasi yang tercapai dengan Apple sama dengan negara-negara Asean lainnya. Dia pun mengatakan komitmen investasi Apple di Indonesia hari ini masih tahap awal. "Memang itu yang kita bicarakan. Jadi ini adalah investasi tahap awal," ucap Rosan. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: