Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inti Perbankan Perlu Ditingkatkan melalui Transformasi Digital

Foto : ISTIMEWA

CEO PT Anabatic Digital Raya (ADR), Nugraha Santosa dalam bincang-bincang virtulanya, belum lama ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Teknologi finasial atau yang biasa di sebut fintech mengalami perkembangan yang sangat luar biasa pada lima tahun terakhir ini. Berbagai layanan seperti super apps untuk ecommerce, payment aggregator dan lainnya disuguhkan untuk dapat mempermudah konsumen. Sehingga pada akhirnya transformasi digital perbankan menyentuh bisnis inti dari perbankan.

CEO PT Anabatic Digital Raya (ADR), Nugraha Santosa mengatakan bahwa perkembangan fintech yang luar biasa ini didorong oleh tiga hal utama, yaitu entry barrier yang relatif rendah, adanya dukungan dari sisi regulator yang mempermudah proses dan akses terhadap kapital yang cukup luas. Bahkan akhir-akhir ini ramai diberitakan kelahiran konsep neobank, dimana bank dapat beroperasi tanpa cabang atau dengan kata lain beroperasi penuh secara digital dan telah memiliki ijin perbankan.

"Dengan kondisi seperti ini bank untuk segera melakukan transformasi digital, bahkan dalam situasi pandemi Covid-19, hal ini terjadi untuk berbagai industri dimana adanya tuntutan percepatan transformasi digital yang saat ini tidak hanya untuk memperoleh keunggulan kompetitif saja, tetapi lebih ke arah survival of the fittest, supaya korporasi tetap relevan dan bertahan hidup ke depannya," kata Nugraha dalam bincang-bincang virtulanya, belum lama ini.

Ia menambahkan dengan kondisi tersebut secara umum tantangan yang dihadapi perbankan ritel saat ini adalah adanya tuntutan yang cukup tinggi dari pelanggan untuk memberikan produk ataupun layanan yang mempunyai inovasi (atau mempunyai konsep easy, convenient, reliable dan secure), hyperpersonalization, omnichannel journey dan experience.

Baca Juga :
Rayakan HUT

Lalu tantangan lainnya, kata Nugraha adalah munculnya kompetitor baru dari fintech dan techfin, startup bahkan neobank. Ketiga, situasi market yang volatile, perlambatan ekonomi, krisis, situasi pandemi. Keempat, adanya regulasi baru seperti basel, compliance, cyber risk, low entry untuk fintech dan startup.

"Jika kita mengamati lebih lanjut, upaya perbankan dalam melaksanakan transformasi digital lebih banyak berfokus pada front end (channel) dan hal ini adalah langkah awal yang tepat sebagai quick win solution untuk mempercepat pemberian experience yang baru terhadap nasabah dan untuk mendapatkan akuisisi nasabah baru," katanya.

Nugraha juga mengatakan bahwa kedepannya diprediksi peranan teknologi berbasis blockchain juga akan mempengaruhi sistem teknologi perbankan, terdapat sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa pengaruh blockchain terhadap perbankan di masa mendatang bisa jadi seperti pengaruh internet terhadap media.

"Saat ini momentum untuk melakukan transformasi digital bagi bank sudah tepat, adanya dukungan dari sisi regulasi yang mulai memprioritaskan digitalisasi dan adanya sedikit kemudahan terhadap proses perijinan produk bank digital, adopsi teknologi cloud juga terbuka dengan beroperasinya beberapa penyedia cloud di Indonesia," katanya.

Di mana, kata Nugraha, saat ini Bank Indonesia juga sudah meluncurkan standar QRIS, Open API dan BI-Fast untuk mendukung terbentuknya ekosistem digital yang dapat mengakomodir sentralisasi pemrosesan terhadap transaksi dari industri, pemerintah, transportasi, fintech, techfin dan perbankan.

"Kesimpulannya yang dapat ditarik dengan adanya fenomena ini adalah transformasi digital bank perlu dikaji, direncanakan dan diputuskan secara menyeluruh dimulai dari front end middle layer sampai pada back end yang merupakan strategi jangka menengah-panjang yang harus disepakati dan didukung oleh semua stakeholder. Sebab transformasi digital akan membutuhkan dukungan serta memberikan dampak untuk bisnis," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top