Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Publik

Integrasi Data untuk Kurangi Kemiskinan DKI Jakarta

Foto : ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

Warga beraktivitas di perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara Jumat, (30/9/2022). Target penurunan tingakat kemiskinan tahun 2023 sebesar 7,5-8,5 persen tersebut lebih rendah dari target kemiskinan tahun ini yang ditargetkan sebesar 8,5 persen hingga 9 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan data pemerintah pusat dan daerah agar kebijakan tepat sasaran dalam mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota.

"Integrasi data substansial untuk mewujudkan kompleksitas program," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, saat membuka rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/10).

Data diintegrasikan, kata dia, akan menjadi sumber sekaligus memperbarui perubahan status kesejahteraan penduduk dan riwayat program yang diterima.Karena itu, integrasi data penduduk miskin menjadi penting dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi.

"Kami perlu memastikan seluruh program penanggulangan kemiskinan di DKI dapat efektif menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Jakarta," katanya.Wagub DKI menyebutkan tingkat kemiskinan di Jakarta sejak 2017 hingga 2019 konsisten menurun.

Namun sejak pandemi, angka kemiskinan di DKI Jakarta mengalami peningkatan menjadi 502 ribu atau 4,69 persen dari total penduduk DKI berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)Maret 2022.
Apabila dibandingkan posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta mencapai 498,29 ribu orang. "Angka itu merupakan yang tertinggi dalam 19 tahun terakhir," katanya.

Mencermati angka kemiskinan secara nasional, Presiden Joko Widodo kemudian menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE).Adapun instruksinya menugaskan kepada menteri, pimpinan lembaga dan kepala daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil langkah dengan memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar-kementerian/lembaga dengan melibatkan masyarakat.

Kurang Perbaikan

"Tren capaian tingkat kemiskinan selama beberapa waktu terakhir cenderung belum mengalami perbaikan berarti. Rata-rata capaian tingkat kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 3,84 persen dalam kurun waktu 19 tahun terakhir," kata Riza.Meski begitu, ia optimistis pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang positif berpeluang besar menurunkan angka kemiskinan.

Ia mencatat triwulan II- 2022 ekonomi DKI Jakarta tumbuh 5,59 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 4,62 persen,sedangkan pemulihan ekonomi Jakarta didukung oleh mobilitas dan aktivitas masyarakat. Hal ini seiring dengan terus berlangsungnya program vaksinasi penguat (booster), momen hari besar keagamaan dan berbagai kegiatan di Jakarta.

Dengan kondisi itu, Riza meyakini perekonomian Jakarta pada 2022 diproyeksi masih akan terus melanjutkan pemulihan di kisaran 5,3 sampai 6,1 persen secara tahunan.Sementaraitu, motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi DKI tahun 2022 dari sisi pengeluaran masih bersumber dari konsumsi rumah tangga.

Adapun dari sisi lapangan usaha, perekonomian DKI akan ditopang industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, juga reparasi kendaraan bermotor, konstruksi, informasi, dan komunikasi. Ant/jon/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top