Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Umum

Integrasi Angkutan Bekasi-Tangerang

Foto : ANTARA/Youtube Komisi V DPR RI Channel

Pelaksana Tugas Kepala BPTJ Umar Aris dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (29/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan mengembangkan layanan bus berbasis Buy The Service (BTS/Pembelian Layanan) di wilayah Kota Bekasi dan Kota Tangerang pada tahun 2023-2024. "Kegiatan ini merupakan usulan pemerintah kota setempat," kata Pelaksana Tugas Kepala BPTJ, Umar Aris, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Rabu (29/6).
Umar menyebut setidaknya ada empat alternatif rute BTS di Bekasi. Mereka adalah Terminal Bekasi-Kota Harapan Indah. Pasar Sumber Arta-Wisma Asri. Terminal Bekasi-Plaza Pondok Gede, dan Sumarecon-Pasar Alam Vida. Sedangkan alternatif rute di Kota Tangerang adalah Tangcity-Bandara Soekarno Hatta.
Lebih lanjut, dikatakan, selain layanan bus berbasis BTS di dua kota penyangga Jakarta itu, BPTJ juga memasukkan pembangunan integrasi Stasiun Bogor dalam rencana pengembangan konektivitas Jabodetabek 2024. Pembangunan integrasi Stasiun Bogor meliputi penataan fasilitas pejalan kaki, pemasangan utilitas dan peningkatan integrasi layanan angkutan umum.
Hal ini dilakukan melalui halte di kawasan Stasiun Bogor serta keterhubungan akses dengan Stasiun Paledang. Kemudian, pembangunan Stasiun Gunung Putri pada tahun 2024. Umar menjelaskan reaktivasi Stasiun Gunung Putri dilakukan melalui pembangunan gedung stasiun dan kawasan sekitar stasiun.
Reaktivasi Stasiun Gunung Putri juga merupakan bagian dari peningkatan layanan perkeretaapian di lintas Citayam-Nambo. Selanjutnya, rencana keempat, pembangunan jalur sepeda di Kota dan Kabupaten Bekasi sepanjang 20,6 km tahun depan. Lalu di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sepanjang 25,9 km pada 2024. "Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan hasil koordinasi usulan dari pemerintah daerah," pungkas Umar.
Sebelumnya, BPTJ menyebut ada lima proyek strategis yang termasuk dalam prioritas nasional untuk dilaksanakan pada 2023 dengan anggaran sebesar 105 miliar rupiah, di antaranya peningkatan bangunan operasional Stasiun Pondok Rajeg. Kemudian, pembangunan fasilitas integrasi perpindahan moda di kawasan Stasiun Bogor.
Setelah itu, subsidi angkutan penumpang (buy the service) di Kota Bogor beserta pendampingan manajemen proyek. Ada juga pembangunan area traffic control system terpadu Jabodetabek. Tak ketinggalan, fasilitas sistem keselamatan dan transportasi perkotaan Jabar-Banten. Adapun jumlah pagu indikatif BPTJ tahun depan telah ditetapkan sebesar 259 miliar rupiah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top