Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan

Inkonsistensi Kebijakan Hambat Pengembangan EBT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia sampai saat ini masih lambat, di mana pertumbuhannya per tahun di bawah 10 persen. Inkosistensi pemerintah dinilai menjadi hambatan utama pengembangan EBT tersebut.

"Dari hasil kajian kami dalam lima tahun terakhir hanya tumbuh rata-rata 400 megawatt per tahun, bahkan 2020 hanya 187 megawatt lebih rendah daripada rata-rata lima tahun sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa di Jakarta, Senin (1/3).

Dia mengatakan inkonsistensi kebijakan dan regulasi yang selama ini menjadi kendala utama harus segera dibenahi agar prospek energi hijau dapat menarik pelaku dunia usaha. Mengacu pada target KEN dan RUEN dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014, maka energi hijau seharusnya bisa tumbuh 3-4 GigaWatt (GW) per tahun.

"Regulasi yang tidak terlalu suportif untuk pengembangan EBT membuat minimnya proyek-proyek yang bankable," kata Fabby Tumiwa.

Lembaga keuangan masih memandang sektor ini punya resiko tinggi akibat hambatan kebijakan dan regulasi, sehingga ketersediaan modal menjadi terbatas yang berakibat rendahnya jumlah proyek energi hijau.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top