Senin, 20 Jan 2025, 00:13 WIB

Ini Serba-serbi Menarik dan Menegangkan dalam Upaya Wujudkan Gencatan Senjata Gaza

Layanan Penjara Israel akan mulai memindahkan tahanan Palestina ke dua fasilitas penjara, di mana mereka akan dibebaskan pada Minggu (19/1/2025) setelah gencatan senjata di Gaza diberlakukan.

Foto: ANTARA/Anadolu

Jakarta - Minggu, 19 Januari menjadi hari yang sangat dinantikan oleh rakyat Palestina, terutama Gaza, karena menjadi hari berlakunya gencatan senjata pasca serangan tanpa henti yang dilakukan Israel sejak 15 bulan lalu.

Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Rabu (15/1) menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza telah resmi tercapai yang terdiri dari tiga tahap.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut perjanjian gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza sebagai sebuah “titik balik” dalam perjuangan melawan pendudukan Israel.

Berikut sejumlah fakta yang pembaca ANTARA perlu ketahui mengenai penerapan gencatan senjata di Gaza.

Sempat tertunda hampir tiga jam

Perjanjian gencatan senjata Gaza yang semula dijadwalkan terjadi pada pada pukul 8.30 waktu setempat (0630GMT) tertunda hampir tiga jam karena tuduhan Israel bahwa Hamas menunda penyerahan daftar tawanan yang akan dibebaskan.

Hamas menyatakan bahwa penundaan pengiriman nama-nama yang akan dibebaskan dalam gelombang pertama gencatan senjata disebabkan oleh alasan teknis dan logistik.

Kesepakatan baru mulai berlaku pada pukul 11.15 waktu setempat (0915GMT) setelah Hamas memberikan tiga nama tawanan perempuan, sesuai tahap pertama gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel.

Sedangkan Israel akan membebaskan 90 tawanan Palestina sebagai ganti ketiga perempuan tersebut.

IDF mundur dari Rafah

Tentara Israel (IDF) mulai menarik pasukan dan peralatannya dari pusat kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Minggu. Militer Israel tersebut mundur ke Koridor Philadelphia yang terletak di perbatasan Mesir dan Jalur Gaza.

Mundurnya pasukan Israel tersebut sebagaimana disepakati pada tahap pertama gencatan senjata yang mencakup [embebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar seribu tahanan Palestina.

Kemudian, pasukan diharuskan Israel harus mundur ke perbatasan Jalur Gaza, meskipun mereka akan tetap berada di sana untuk saat ini.

Sekitar 600 truk masuki Gaza

Perlintasan Rafah yang menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir dibuka kembali pada Minggu sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang melibatkan pembebasan para sandera.

Sekitar 600 truk bantuan yang mengangkut bantuan medis, tenda, dan modul rumah sakit lapangan, bersama dengan 50 truk lainnya yang memuat bahan bakar, diperkirakan akan memasuki Gaza setelah melalui pemeriksaan oleh pihak Israel.

Sejumlah alat berat telah bekerja di dekat area perlintasan untuk memulihkan jalan-jalan internal menuju ke Gaza.

Aparat keamanan Gaza dikerahkan

Ribuan aparat keamanan Gaza mulai dikerahkan di beberapa area di wilayah kantong tersebut pada Minggu menyusul berlakunya gencatan senjata dengan Israel. Pengerahan tersebut berdasarkan rencana untuk menjaga keamanan dan menegakkan aturan di seluruh wilayah.

"Kota-kota mulai kembali beroperasi dan merehabilitasi jalan-jalan, tak lama setelah gencatan senjata dimulai,” kata kantor media pemerintah Gaza.

Selain itu, kementerian dan institusi pemerintah sudah siap sepenuhnya untuk bekerja di bawah rencana pemerintah untuk memastikan kehidupan kembali normal secepatnya.

Mesir awasi penerapan gencatan senjata

Mesir secara resmi mengumumkan pembentukan ruang kerja bersama untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyampaikan bahwa pembentukan ruang kerja bersama tersebut merupakan komitmen Mesir untuk berkoordinasi dengan mitra-mitranya, Qatar dan AS, untuk memastikan stabilitas kesepakatan dan pelaksanaannya secara penuh.

Ruang kendali yang berbasis di Mesir tersebut akan memantau pertukaran sandera dan tahanan, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pergerakan orang setelah dibukanya kembali perlintasan Rafah.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: