Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini Sejumlah Tantangan yang Akan Dihadapi Jenderal Andika Perkasa

Foto : Istimewa

Jenderal Andika Perkasa.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebentar lagi, orang nomor satu di TNI atau Panglima TNI akan berganti orang. Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI sekarang akan digantikan Jenderal Andika Perkasa yang tinggal menunggu pelantikannya saja.

Menurut Ketua Badan Pengurus Setara Institut, Hendardi, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi dan mesti dijawab oleh Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru. Tantangan ini tak mudah mengingat, TNI merupakan salah satu simbol pertahanan negara. Karena itu, performa TNI menjadi representasi wajah kekuatan suatu negara.

"Segala persoalan yang masih melilit TNI, baik soliditas, profesionalisme, kesejahteraan, reformasi peradilan militer, penanganan bisnis tentara, akuntabilitas anggaran, dan ketundukkan pada supremasi sipil adalah tantangan yang harus dijawab Panglima TNI yang baru," kata Hendardi, di Jakarta, Rabu (10/11).

Selain itu juga, kata dia, yang tidak kalah penting adalah bagaimana mewujudkan profil TNI seperti amanat reformasi sejak 1999 Maka, untuk menjawab tantangan tersebut, kepemimpinan di tubuh TNI dan kebersediaan tunduk pada supremasi sipil adalah kunci utama.

"Pergantian Panglima TNI ini harus dijadikanmomentum penataan secara utuh organisasi dan kepemimpinan TNI," katanya.

Kepemimpinan baru di TNI, lanjut Hendardi, harus menunjuk sosok yang terbuka, reformis, dan satu padu dalam langkah dan perbuatan dengan Presiden Jokowi sebagai Panglima Tertinggi TNI. Selain itu, gagasan dan program kemaritiman Jokowi, jangan sampai diabaikan.

"Pucuk pimpinan TNI yang baru harus mendukung penguatan pembangunan kemaritiman," ujarnya.

Direktur Program Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Beni Sukadis, mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus dijawab oleh Panglima TNI yang baru. Pertama, soal profesionalisme TNI. Kedua, modernisasi alutsista. Dan ketiga, restrukturisasi organisasi TNI.

"Profesionlisme TNI sangat terkait dengan pola rekrutmen. Pola diklat dan kesejahteraan," katanya.

Sementara masalah modrnisasi alutsista kata Beni terkait dengan skala prioritas dalam melihat prrsepsi ancaman pertahanan. Panglima harus bisa merumuskan apa ancaman tradisional dan non tradisional.

"Ketiga, restrukturisasi sangat terkait dengan persepsi ancaman pada gelar kekuatan yang mestinya diprioritaskan pada gelar Air Power dan Naval Power," kata Beni.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top