Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ini Jawaban Tiongkok Atas Rumor Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19

Foto : ANTARA/Xinhua/Yang Qing

Tenaga kesehatan merawat seorang pasien di Rumah Sakit Shengjing Universitas Kedokteran Tiongkok di Shenyang, Provinsi Liaoning, Tiongkok timur laut, 15 Desember 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Otoritas kesehatan Tiongkok menanggapi rumor tentang banyaknya jumlah kematian akibat COVID-19 selama gelombang terbaru virus corona yang menyita perhatian publik internasional.

Dalam perspektif kesehatan masyarakat, sangat sulit menentukan penyebab kematian secara akurat pada tahap awal penularan, kata Liang Wannian, Ketua Dewan Pakar Tanggap COVID-19 Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC), kepada pers, Kamis (29/12).

Menurut dia, jumlah kematian merupakan data penting untuk menentukan bagaimana penyakit tersebut mampu merusak kesehatan dan menghilangkan nyawa warga.

"Periode sekarang ini, kami harus memprioritaskan pencegahan kasus parah dan kasus kematian. Hal ini juga untuk menyesuaikan target pencegahan yang mengutamakan pada pencegahan kematian," ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Tiongkok digambarkan sedang kewalahan menghadapi kasus COVID-19 yang menimbulkan banyak kematian.

Tiongkok dituduh mengabaikan maraknya kasus-kasus kematian, terutama sejak NHC memutuskan tidak lagi mempublikasikan data kasus harian COVID-19, termasuk angka kematian, pada Minggu (25/12) lalu.

Jiao Yahui, pejabat NHC lain, menyebutkan dua standar internasional dalam menentukan kasus kematian akibat COVID-19.

Pertama, orang yang terinfeksi virus corona dengan hasil tes PCR positif dan meninggal karena kegagalan sistem pernapasan akibat COVID-19.

Kedua, orang yang meninggal dalam jangka 28 hari setelah terinfeksi virus corona.

Tiongkok mengadopsi standar pertama sejak 2020, kata Jiao.

Dalam mengumumkan kasus kematian akhir-akhir ini, Tiongkok membaginya dalam dua kategori: kematian pasien COVID-19 yang murni disebabkan oleh COVID-19 dan kematian pasien COVID-19 akibat penyakit bawaannya.

Tiongkok secara konsisten memegang standar ilmiah dalam mengidentifikasi kasus kematian akibat virus corona dan standar tersebut berlaku secara internasional, tegas Jiao.

Rumah-rumah sakit pun telah diinstruksikan untuk menyelamatkan nyawa pasien tanpa memandang penyebab keparahan penyakitnya.

"Semua kematian yang disebabkan oleh virus corona akan dilaporkan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Jiao seperti dikutip media lokal.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top