Ini Daftar Pemda dengan Realisasi Belanja Terendah di Indonesia
Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Mochammad Ardian.
Realisasi belanja anggaran di Kabupaten Landak, kata Ardian, ada di angka 4,42 persen. Setelah itu Kabupaten Halmahera Tengah. Tingkat realisasi belanja Kabupaten Halmahera Tengah hanya 4,86 persen.
"Berikutnya Kabupaten Supiori dengan tingkat penyerapan anggaran 5,17 persen. Nah ini bupatinya baru saja dilantik. Bisa jadi penyerpaan rendah karena aparaturnya belum confident terhadap posisi kepala daerah. Mudah-mudahan dengan dilantiknya Bupati Supiori angka realisasi belanjanya bisa dilakukan akselerasi. Dan realisasi belanja terendah keempat adalah Mahakam Hulu dengan realisasi belanja 5,62 persen. Lalu lima terendah adalah Mappi dengan penyerapan 6,38 persen," katanya.
Ardian pun meminta agar seluruh Pemda jangan ragu membelanjakan APBD-nya untuk belanja sektor produktif, terutama dalam rangka penanganan Covid-19. Karena memang faktanya, berdasarkan data realisasi pendapatan dan belanja daerah, penyerapan anggaran tersebut kurang optimal. Sampai saat ini, realisasi penyerapan APBD masih di bawah realisasi APBN yang kini angkanya telah melebihi 32 persen atau tertinggal jauh sekitar 10 persen.
"Bagi Pemda yang ingin melakukan pembelanjaan dalam rangka penanganan Covid-19 kami berharap jangan ragu, silakan," ujarnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya