Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Inggris Was-was, Ribuan Pekerja Kereta Api Akan Gelar Aksi Mogok Kerja Minggu Depan

Foto : CGTN/AFP

Pemandangan di sebuah stasiun kereta api saat para pekerja kereta api melakukan aksi mogok di London Inggris, pada 27 Juli 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ribuan lebih pekerja kereta api akan melakukan aksi mogok kerja minggu depan terkait perselisihan panjang mengenai upah mengakibatkan kerusuhan di seluruh negeri.

Dilansir CGTN, Sabtu (24/9), Asosiasi Karyawan Bergaji Transportasi (TSSA) mengumumkan ribuan anggotanya dan sejumlah operator kereta api akan mogok kerja pada 1 Oktober mendatang.

Pernyataan itu keluar setelah anggota parlemen Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan, pemerintah berencana menghentikan serikat pekerja "militan" yang menutup sistem transportasi.

Di hari yang sama, anggota Serikat Transportasi, Rel dan Maritim (RMT) dan Aslef juga akan melakukan mogok kerja, sehari sebelum London Marathon dan pembukaan Konferensi Partai Konservatif di Birmingham. Aksi ini akan berisiko penutupan total sistem kereta api Inggris.

Penghentian itu juga akan dilakukan pada 5, 6, dan 8 Oktober. Para pekerja di kantor tiket, stasiun, dan ruang kontrol juga akan ikut aksi.

RMT mengatakan, aksi mogok para pekerja kereta api pada 8 Oktober akan mempengaruhi anggotanya di Jaringan Kereta Api dan 15 operator kereta api.

Unite mengatakan, anggotanya yang bekerja di ruang kontrol listrik Jaringan Kereta Api akan ambil bagian dalam aksi mogok pada 1, 5, dan 8 Oktober.

Setelah Kematian Ratu Elizabeth pada 8 September lalu, TSSA telah menunda aksi dari tanggal yang dijadwalkan di bulan September.

Serikat pekerja menuntut jaminan tidak adanya kelebihan yang diwajibkan, kenaikan upah untuk mengatasi krisis biaya hidup, dan tidak ada perubahan pada persyaratan yang belum disepakati.

Sekretaris Jenderal Manuel Cortes mengatakan, "Kami tidak menganggap remeh aksi ini. Kami akan terus mencari solusi yang adil untuk perselisiahan panjang ini, namun kami tidak punya pilihan lagi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top