Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah I AS akan Tingkatkan Kehadiran Personel Militer di Kawasan Teluk

Inggris Minta Iran Lepas Tanker

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Inggris telah meminta Iran untuk membebaskan tankernya yang ditahan pada akhir pekan lalu. Penahanan tanker itu oleh Teheran semakin memanaskan situasi ketegangan di kawasan Teluk.

LONDON - Inggris pada Sabtu (20/7) mendesak Iran untuk mengurangi ketegangan di kawasan Teluk dengan melepaskan kapal tanker berbendera Inggris yang diklaim telah ditahan secara ilegal di perairan Oman dan menyebut bahwa penahanan itu benar-benar tidak dapat diterima.

Seruan inggris itu disampaikan setelah Teheran dengan tegas mengabaikan permintaan Eropa untuk membebaskan kapal tanker yang ditangkap. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pihaknya menangkap kapal Stena Impero pada Jumat (19/7) pekan lalu karena melanggar peraturan maritim internasional di Selat Hormuz.

"Kapal tanker itu ditahan di pelabuhan Bandar Abbas karena diduga gagal menanggapi panggilan darurat dan mematikan transpondernya setelah bertabrakan dengan kapal penangkap ikan," kata pihak berwenang Iran.

Penahanan tanker Stena Impero terjadi selang beberapa jam setelah pengadilan Gibraltar memutuskan untuk memperpanjang penahanan tanker Iran, Grace 1, selama 30 hari. Tanker Iran itu ditahan dua pekan lalu dengan tuduhan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Suriah.

"Mereka memandang situasi ini sebagai umpan balik," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, usai berbicara dengan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, dan mengahdiri pertemuan komite tanggap darurat Inggris.

Dalam pernyataannya, Menlu Hunt mengatakan bahwa Grace 1 telah ditahan secara legal, sementara Stena Impero ditangkap di perairan Oman dengan melanggar hukum internasional dan kemudian dipaksa berlayar ke Iran. Ini sama sekali dan benar-benar tidak dapat diterima," imbuh Menlu Inggris itu.

Sementara itu Menlu Javad Zarif mengatakan tindakan Iran diambil untuk menegakkan aturan maritim internasional. "Adalah IRAN yang menjamin keamanan Teluk Persia dan Selat Hormuz. Inggris harus berhenti menjadi aksesori bagi aksi terorisme ekonomi Amerika Serikat (AS)," cuit Javad Zarif di media sosial.

Merespons soal penahanan tanker Stena Impero, Menteri Junior Pertahanan Inggris, Tobias Ellwood, pada Minggu (21/7) menyatakan negaranya sedang mempertimbangkan sejumlah opsi terkait kapal tankernya yang ditahan Teheran. "Kami akan mempertimbangkan serangkaian opsi," kata Ellwood kepada stasiun televisi Sky News.

Dalam pernyataannya Menteri Ellwood juga meminta lebih banyak uang digelontorkan ke pasukan pertahanan Inggris agar lebih mampu menanggapi berbagai ancaman terhadap kepentingan Inggris. "Jika kita ingin terus memainkan peran di panggung internasional, maka kita harus berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan kita, termasuk Angkatan Laut kita," papar Ellwood.

"Angkatan Laut Kerajaan kita terlalu kecil untuk mengelola kepentingan kita di seluruh dunia jika itu niat masa depan kita dan itu adalah sesuatu yang perlu dikenali oleh perdana menteri berikutnya," imbuh dia.

Pengerahan Pasukan AS

Ketegangan di kawasan Teluk melonjak sejak Mei, setelah AS menuding Teheran ada dibalik serangan sabotase tanker di kawasan Teluk dan Iran menembak jatuh drone pengintai AS. Insiden penembakan drone AS hampir saja menyulut perang di kawasan Teluk.

Sebelumnya peningkatan ketegangan ini terjadi lebih dari setahun setelah Washington DC secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan mulai menaikkan sanksi terhadap Teheran.

Baca Juga :
SERANG SASARAN SIPIL

Ditengah ketegangan yang melonjak, Arab Saudi mengatakan akan kembali menjadi tuan rumah pasukan AS untuk meningkatkan keamanan regional.

Pentagon mengatakan pengerahan itu memastikan kemampuan AS untuk mempertahankan pasukan dan kepentingannya di kawasan dari setiap ancaman yang muncul. Militer AS juga mengatakan pesawat patroli sedang memantau Selat, dan mengumumkan upaya maritim multinasional untuk memastikan kebebasan navigasi di perairan perniagaan utama di dunia itu. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top