Inggris Gelar "Voting" Akhir pada Juni
Inggris dijadwalkan meninggalkan UE pada 29 Maret lalu. Tetapi kebuntuan politik telah menyebabkan PM May melakukan penundaan voting sebanyak dua kali. Brexit sebenarnya bisa terjadi sebelum itu, jika anggota parlemen mendukung rencana tersebut.
Menetapkan tanggal untuk pemungutan suara baru adalah sebuah pertaruhan, karena jika kalah, makan May tidak dapat mengajukan voting lagi di sesi parlemen saat ini.
"Sangat sulit untuk melihat ke mana May akan melangkah setelah terjadi penolakan lagi," kata mantan menteri Konservatif dan pendukung Brexit, David Jones.
PM May juga saat ini ada di bawah tekanan kuat untuk memenuhi janjinya kepada rekan-rekannya yang tidak puas atas performanya untuk mundur begitu Brexit berhasil dilaksanakan.
Pada Kamis (16/5) ini, PM May diagendakan akan bertemu dengan petinggi Konservatif yang telah menuntut jadwal rinci kapan pengunduran diri PM Inggris itu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya