Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah I London Minta Semua Kapal Hindari Selat Hormuz

Inggris Gelar Rapat Darurat Soal Penahanan Tanker

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menyikapi penahanan tankernya pada akhir pekan lalu, Inggris segera menggelar rapat darurat untuk merespons sikap permusuhan Iran terhadap kapal-kapal yang melintasi perairan Teluk.

LONDON - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, akan memimpin rapat komite darurat pemerintah pada Senin (22/7) setelah Iran menyita sebuah tanker minyak berbendera Inggris di Teluk. Pertemuan ini digelar untuk ketiga kalinya sejak Iran menyita Stena Impero pada Jumat (19/7) pekan lalu.

"Selain menerima informasi terbaru dari para menteri dan pejabat, pertemuan darurat akan membahas pemeliharaan keamanan pelayaran di Teluk," ujar seorang juru bicara PM May dalam pernyataannya.

Setelah pertemuan darurat ini usai, Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, diagendakan akan memberi pengarahan kepada anggota parlemen terkait langkah-langkah yang akan diambil pemerintah.

Sebelumnya pada Minggu (21/7), Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa Menlu Hunt telah berbicara dengan Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, dan Menlu Jerman, Heiko Maas, terkait penahanan tanker minyak tersebut. Baik Prancis maupun Jerman sama-sama mengutuk tindakan Iran.

Le Drian dan Maas sepakat dengan Hunt, menyatakan bahwa prioritas utama negara-negara Eropa adalah untuk memastikan keamanan pengiriman dan pelayaran kapal-kapal yang melintasi Selat Hormuz.

Sementara itu Gedung Putih mengatakan insiden penahanan tanker pada Jumat lalu adalah yang kedua kalinya dalam lebih dari sepekan terakhir di mana Inggris menjadi target kekerasan Iran. Beberapa pekan sebelumnya, AS menyatakan sedang mengembangkan rencana pembentukan koalisi militer multinasional untuk menanggapi situasi ini.

Terkait situasi genting di perairan Teluk, Inggris telah meminta semua kapal berbendera Inggris untuk menghindari Selat Hormuz sampai pemberitahuan lebih lanjut. Inggris pun menyebut penahanan tankernya itu sebagai campur tangan ilegal dalam sepucuk surat yang dilayangkan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sementara itu Iran pada Minggu memperingatkan bahwa nasib kapal tanker berbendera Inggris yang direbutnya di Teluk tergantung pada investigasi. Otoritas pemerintah Iran menyita Stena Impero dengan 23 anggota awak kapal di pelabuhan Bandar Abbas setelah Korps Pengawal Garda Revolusi Iran (IRGC) menangkapnya pada Jumat saat berada di Selat Hormuz.

Rekaman video yang dirilis oleh Iran menunjukkan Stena Impero dikelilingi oleh kapal cepat setelah sebelum pasukan bersenjata turun dengan seutas tali dari helikopter ke kapal tanker. Dalam rekaman audio hubungan radio, seorang perwira Iran terdengar memerintahkan kapal tanker untuk mengubah arah segera. "Jika Anda patuh, kalian akan aman," kata dia.

Serukan Tindakan

Arab Saudi pada Minggu mengecam sikap Iran atas penyitaan tanker Inggris dengan menyebutnya sama sekali tidak dapat diterima dan mendesak kekuatan dunia untuk mengambil tindakan untuk mencegah perilaku semacam itu.

"Setiap serangan terhadap kebebasan navigasi adalah pelanggaran hukum internasional," cuit Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, media sosial. "Iran harus menyadari bahwa tindakannya mencegat kapal, benar-benar tak dapat diterima," imbuh dia.

Selain Arab Saudi, pemerintah Oman pun menyerukan Iran Minggu pagi untuk membebaskan Stena Impero. Oman yang tetap mempertahankan hubungan yang kuat dengan Iran, mendesak London dan Teheran untuk menyelesaikan perselisihan mereka melalui diplomasi.ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top