Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Inggris Diminta Tolak Perwakilan Junta Myanmar

Foto : ISTIMEWA

kekacauan

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Duta Besar Myanmar untuk Inggris, yang terkunci dari kedutaannya oleh perwakilan militer, pada Kamis mendesak pemerintah Inggris agar tidak mengakui utusan junta militer. Inggris diminta mengusir mereka pulang ke Myanmar.

Dalam sebuah langkah yang dapat berimplikasi pada diplomat Myanmar di seluruh dunia, dubes tersebut pada Rabu dikunci dari kedutaannya sendiri oleh wakilnya atas nama militer Myanmar yang merebut kekuasaan pada Februari.

"Duta besar dipanggil lagi oleh rezim militer Myanmar. Sejak saat itu dia tidak mematuhi instruksi dari Kementerian Luar Negeri Myanmar," kata Duta Besar Kyaw Zwar Minn melalui juru bicara.

"Kami yakin pemerintah Inggris tidak akan mendukung mereka yang bekerja untuk junta militer dan kami juga akan mendesak pemerintah Inggris agar memulangkan mereka," katanya, melalui juru bicara yang membacakan pernyataannya dalam bahasa Inggris.

Dalam sebuah surat ke Kementerian Luar Negeri Inggris dari kedutaan Myanmar, mereka yang mengendalikan kedutaan menyebutkan bahwa wakil Duta Besar Chit Win telah mengambil alih tanggung jawab di London mulai 7 April. Kyaw Zwar Minn dipanggil lagi pada 9 Maret, menurut surat itu.

Kyaw Zwar Minn melalui juru bicaranya mengatakan bahwa "dirinya secara penuh menyakini bahwa pemerintah Inggris akan terus menolak mereka terhadap rezim militer yang melanggar hukum."

"Ia sedang berusaha berada di jalan tengah, tetapi tidak ada keraguan mana yang berada di sisi kanan: dewan militer telah menewaskan hampir 600 orang termasuk 48 anak-anak," kata duta besar itu.

"Kami secara khusus mendesak pemerintah Inggris agar menolak kerja sama dengan kuasa usaha Chit Win, yang telah dicalonkan oleh dewan militer atau duta besar lainnya yang mungkin mereka coba calonkan di masa depan," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top