Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Russia-Eropa I AS Tuding Russia Atas Serangan Gas Saraf pada mantan mata-mata Moskwa

Inggris Desak Uni Eropa Tambah Sanksi bagi Russia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah Amerika Serikat mengumumkan sanksi pada Russia, Inggris pun menganjurkan sekutunya untuk menambah sanksi atas Russia.

London - Inggris pada Selasa meminta Uni Eropa menambah sanksi bagi Russia, dan menegaskan bahwa negara-negara Barat harus satu sikap bersama Amerika Serikat yang pada bulan ini menjatuhkan sanksi ekonomi baru untuk Moskwa.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa Presiden Russia Vladimir Putin telah membuat dunia menjadi "tempat yang semakin berbahaya", dan karena itu Uni Eropa harus memperbesar tekanan kepada Kremlin agar patuh pada hukum internasional.

"Hari ini Kerajaan Inggris Britania Raya meminta para sekutu untuk melangkah lebih jauh dengan mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi yang komprehensif bagi Russia," kata Hunt dalam pidato di Washington, Rabu (22/8)

Pernyataan itu kemudian ditanggapi Menteri Luar Negeri Russia Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa Inggris terlalu percaya diri dengan memaksakan politik luar negeri mereka terhadap Uni Eropa, demikian laporan kantor berita RIA.Sementara itu, Uni Eropa mengaku belum menerima usul sanksi baru dari Inggris.

Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat menuding Russia bertanggung jawab atas serangan gas saraf terhadap seorang mantan mata-mata Moskwa di Salisbury pada awal tahun ini. Kremlin membantah tuduhan itu.

Insiden serangan itu membuat Washington menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Moskwa dan mengaku akan terus menambah hukuman sampai Russia "memberi jaminan" tidak akan lagi menggunakan senjata kimia.Sanksi baru Washington sempat memicu aksi jual di pasar finansial Russia sehingga membuat biaya pinjam semakin besar.

Inggris sendiri baru akan secara resmi meninggalkan Uni Eropa pada Maret sehingga masih harus mengikuti mekanisme blok tersebut dalam menjatuhkan sanksi. Uni Eropa baru-baru ini sepakat untuk memperpanjang sanksi terhadap Russia terkait aneksasi Krimea dari Ukraina.

Namun sikap negara-negara anggota Uni Eropa terbelah terkait dengan usul tambahan hukuman ekonomi atas insiden Salisbury.

Beberapa anggota seperti Polandia dan negara-negara Baltik mendukung kebijakan keras bagi Russia. Namun di sisi seberang, Italia, Yunani, dan Austria lebih memilih langkah yang lebih lunak.

Saat ini Menteri Hunt, yang baru menjabat sebagai menteri luar negeri pada Juli lalu, berada di Washington untuk menemui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, sekaligus berpidato di depan Dewan Keamanan PBBBB pada Kamis (23/8)

Sanksi AS

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS ) mengumumkan seperangkat sanksi baru terhadap Russia, terkait dengan tuduhan bahwa Russia berupaya meracuni seorang mantan mata-mata Russia dan putrinya di Inggris.

Departemen Luar Negeri Amerika, Rabu (9/8) mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan sanksi-sanksi tersebut akan diberlakukan terhadap Russia karena negara itu menggunakan senjata kimia yang merupakan suatu pelanggaran hukum internasional.

Sergei Skripal, mantan mata-mata Russia, dan putrinya, Yulia, telah pulih dari upaya peracunan dengan gas saraf yang biasa digunakan militer pada Maret lalu. Tetapi tiga bulan kemudian, Novichok, racun yang membuat Skripal dan putrinya sakit parah, menjadi penyebab dua orang lainnya jatuh sakit. Salah seorang di antaranya, Dawn Sturgess meninggal sepekan setelah terpapar racun tersebut. Sedangkan pasangannya, Charlie Rowley, kini telah pulih.

rtr/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top