Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inggris vs Denmark

Inggris Berharap Akhiri "Kutukan"

Foto : ALBERTO LINGRIA/Olaf Kraak/AFP

Harry Kane/Kasper Dolberg

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Stadion Wembley menjadi tuan rumah pertandingan semifinal Piala Eropa 2020 saat Inggris menjamu Denmark, Kamis (8/7) dini hari WIB.

The Three Lions mengalahkan Ukraina 4-0 untuk mencapai babak empat besar. Adapun Denmark mengalahkan Republik Ceko 2-1 di perempat final.

Tim Inggris asuhan Gareth Southgate telah menginspirasi negara tersebut. Dua puluh lima tahun sejak kegagalan pada adu pelalti di Piala Eropa 1996, pelatih berusia 50 tahun itu telah membimbing The Three Lions untuk penampilan berturut-turut di semifinal turnamen besar. Inggris juga melaju ke semifinal Piala Dunia di Russia pada 2018.

Setelah melewati ujian terberat melawan Jerman, Inggris melakukan perjalanan meninggalkan Wembley untuk menghadapi Ukraina di Olimpico, Roma. Meski kegembiraan melingkupi tim usai melaju ke semifinal, Southgate mengatakan pekerjaan masih jauh dari selesai.

Setelah melewati tujuh pertandingan di semua kompetisi tanpa kebobolan, penampilan pertama di final Piala Eropa akan menjadi milik Inggris jika pertahanan kuat sekali lagi menjadi penyelamat. Belum ada tim dalam sejarah Piala Eropa atau Piala Dunia yang mencatatkan clean seat (tanpa kebobolan) hingga perempat final.

Perjuangan Southgate untuk mendapatkan yang terbaik dari lini serang yang cerdas telah didokumentasikan dengan baik. Kemenangan Inggris atas Ukraina juga menjadi skor tertinggi dalam pertandingan sistem gugur turnamen besar.

Southgate mengatakan Inggris siap untuk mengakhiri kutukan semifinal. Inggris telah kalah pada semifinal turnamen besar pada empat kesempatan sejak memenangkan Piala Dunia 1966. Namun Southgate yakin tim asuhannya telah belajar dari kekecewaan itu dan siap untuk mengambil langkah selanjutnya.

"Kami telah merobohkan begitu banyak kesialan atau hambatan. Saya merasa para pemain ini akan menganggap ini hanya tantangan berikutnya," ujarnya.

"Saya kira bagian yang menarik bagi kami adalah kami tidak akan merasa benar-benar puas jika itu hanya semifinal bagi kami. Ada perasaan kami akan melangkah lebih jauh," sambungnya.

"Sekarang kami telah meniru apa yang kami lakukan di sana, tetapi itu tidak akan cukup. Itu hanya pertanda positif," tandasnya.

Mantan bek internasional Inggris itu kini memiliki lebih banyak kemenangan di babak sistem gugur dibanding pelatih Inggris sebelumnya. Pada laga semifinal Inggris bakal didukung oleh lebih dari 60 ribu suporter yang hadir di Wembley.

Terinspirasi Eriksen

Denmark mungkin telah mencapai salah satu tujuan dengan melaju ke semifinal Piala Eropa 2020. Namun, terinspirasi oleh kondisi yang menimpa Christian Eriksen, mereka jelas ingin melangkah sejauh mungkin di Wembley.

Kemenangan 2-1 atas Republik Ceko, mendorong Denmark ke babak empat besar turnamen besar untuk pertama kalinya sejak kemenangan mengejutkan di Piala Eropa 1992.

Ini adalah upaya yang luar biasa setelah dua kekalahan pada laga pembuka. Torehan 10 gol dalam tiga kemenangan berturut-turut membuat tim dari negara Skandinavia membuat mereka hanya terpaut dua pertandingan untuk mengikuti jejak tim 92. Gelandang Inter Milan, Eriksen telah menyemangati rekannya dari rumah.

"Christian menulis tentang skuad yang dia banggakan tentang kami," ujar gelandang Thomas Delaney, yang mencetak gol pembuka melawan Ceko, tentang pesan yang dikirim Eriksen ke tim pada hari Sabtu.

"Dia selalu menjadi bagian penting dari tim ini, dan pemain terbaik kami selama bertahun-tahun. Kami bermain dengannya, dia pantas berada di sana. Kami sedikit kesulitan dengan situasi itu, tetapi membuatnya bangga membuat saya dan yang lainnya, bahagia," sambungnya.

Ketika kiper Kasper Schmeichel mengatakan sebelum turnamen bahwa tim ingin meniru capaian pada 1992yang terinspirasi oleh ayahnya Peter, komentarnya tampak terlalu ambisius.

Tapi kesuksesan Denmark seharusnya tidak mengejutkan. Tim ini hanya kalah tiga kali dari 29 pertandingan sejak tersingkir pada babak 16 besar di Piala Dunia 2018. Mereka dikalahkan melalui adu penalti oleh Kroasia yang akhirnya menjadi runner-up, dan duduk di peringkat 10 dalam peringkat dunia FIFA. ben/AFP/S-2

Perkiraan Formasi

Inggris 4-2-3-1

Pickford

Walker, Stones, Maguire, Shaw

Rice, Phillips

Saka, Mount, Sterling

Kane

Denmark 3-4-3

Schmeichel

Vestergaard, Christensen, Kjaer

Stryger Larsen, Delaney, Hojbjerg, Maehle

Damsgaard, Dolberg, Braithwaite


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top