Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Perindustrian I Produksi Kendaraan Perdesaan Ditargetkan 15.000 Unit/ Tahun

Industri Otomotif Nasional Bangkit

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Infrastruktur untuk proyek nasional AMMDes telah siap mulai dari produksi suku cadang hingga jaringan pemasarannya.

JAKARTA - Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) agar AMMDes mampu kompetitif di pasar domestik hingga internasional. Namun, pemerintah diharapkan tidak mengulangi kembali kegagalan proyek mobil nasional seperti di era akhir 1990-an.

Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3.000 unit dan ditingkatkan menjadi sekitar 9.000-15.000 unit per tahun. Rencananya, produksi kendaraan tersebut secara massal akan dimulai pada 2019.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan serangkaian uji coba telah dilakukan dalam upaya pengembangan produksi AMMDes. Bahkan, mengenai suku cadang, ketersediaannya cukup banyak di pasaran. Di samping itu, distributornya juga telah tersedia.

Sementara untuk harganya, Airlangga memproyeksi AMMDes akan dibanderol sekitar 65-70 juta rupiah di luar aksesorisnya. "Jadi, aksesorisnya tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, mau pakai pompa, berarti tambah tiga juta rupiah atau menggunakan rice milling tambah tujuh juta rupiah," ujarnya di Jakarta, Senin (21/1).

Dia menambahkan, mobil pedesaan multiguna ini akan didorong menggunakan bahan bakar jenis euro2 atau Biodiesel 20. Menurut dia, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT. KMWI) selaku produsen AMMDes, telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk menjadi pemasok komponen mobil "Pak Tani" tersebut.

Para pemasok komponen itu sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM). Saat ini, IKM yang terlibat mampu memproduksi 184 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganinduto, menyampaikan pihaknya mendukung penuh pada upaya pengembangan AMMDes karena dapat memacu produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia. "Kami juga mengapresiasi langkah Kemenperin menyalurkan bantuan AMMDes penjernih air. Sebab, sangat bermanfaat bagi para pengungsi di sana," ungkapnya.

Dito berharap, produksi AMMDes perlu terus didorong karena dapat menumbuhkan industri komponen di dalam negeri. Ini sekaligus menjadi wujud nyata kemandirian industri nasional. "Kami juga minta agar AMMDes ini dapat didistribusikan ke seluruh daerah Indonesa, yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah-daerah tersebut," imbuhnya.

Perusahaan Patungan

Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen, mengemukakan AMMDes yang merupakan produk dari PT KMWI, perusahaan patungan antara PT Kiat Inovasi Indonesia (KII) dengan PT Velasto Indonesia (anak usaha PT Astra Otoparts Tbk) siap diproduksi massal pada 2019.
"Kami siap memproduksi secara bertahap dengan mulai sebanyak 3.000 unit hingga dapat memenuhi target mencapai 15.000 unit per tahun," ujarnya.

Menurut Hamdhani, permintaan AMMDes sejauh ini cukup antusias. Dirinya optimistis dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh para pembeli tersebut. "AMMDes ini akan diproduksi dari pabrik di Citeureup dan Klaten," katanya.

Produk AMMDes dengan merek KMW ini menggunakan bahan bakar gasoline dan diesel yang memiliki sistem penggerak tunggal dengan kecepatan maksimal 40 km per jam, kapasitas silinder tidak melebihi dari 700 cc atau setara dengan 14-15 PK, dengan daya

Komentar

Komentar
()

Top