Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aktivitas Ekonomi - Sekitar 3% Perusahaan di Sektor Esensial Siap Uji Coba Prokes

Industri Esensial Siap Beroperasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan lagi sebanyak 166 perusahaan industri sektor esensial yang telah siap melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan (prokes) demi beroperasi secara penuh. Jumlah ini bertambah dari 268 perusahaan sebelumnya.

Jika ditotalkan perusahaan yang siap uji coba baru prokes jelang operasi penuh mencapai tiga persen dari seluruh sektor esensial. Secara bertahap, Kemenperin juga akan terus memverifikasi dan memberikan rekomendasi lagi. Apabila semuanya berjalan normal, ditargetkan September seluruh sektor esensial beroperasi penuh.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengaku terus memantau secara ketat pelaksanaan uji coba penerapan prokes. Hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 di wilayah Jawa dan Bali, yang berlaku pada 17-23 Agustus 2021.

Beleid itu menyebutkan akan dilakukan uji coba prokes pada perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor dan domestik untuk beroperasi dengan kapasitas 100 persen staf yang dibagi minimal dalam dua shift. Uji coba ini penting dilakukan untuk mendapatkan feedback sebelum seluruh operasional kegiatan industri dibuka secara penuh.

"Sudah mulai tiga hari terakhir ini, pemerintah melakukan uji coba prokes dalam operasional di perusahaan yang berdasarkan IOMKi (Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri) masuk kategori sektor esensial," ucapnya saat meninjau penerapan prokes di PT Gajah Tunggal dan PT Pan Brothers Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (21/8).

Setelah melihat secara langsung, dia mengapresiasi penerapan prokes di dua perusahaan manufaktur tersebut. Selain sama-sama beroritensi ekspor, kedua perusahaan ini tergolong padat karya.

Adapun PT Gajah Tunggal yang merupakan produsen ban memiliki lebih dari 130 negara tujuan ekspor, meliputi benua Amerika, Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Adapun PT Pan Brothers merupakan perusahaan tekstil.

Apabila selama dua pekan uji coba ini berhasil diterapkan dengan baik, pemerintah akan membuka kesempatan bagi seluruh sektor industri esensial bisa bekerja kembali 100 persen. "Namun dengan catatan minimal dua shift, dan mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Eko S A Cahyanto, menambahkan Kemenperin sangat memperhatikan operasional sektor padat karya karena terkait penyerapan tenaga kerja. Dalam mengusulkan industri untuk ikut uji coba, sektor padat karya ini juga menjadi prioritas.

Konsistensi Ekspor

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto, mengatakan sebagai industri padat karya, perseroan memang sangat memerlukan sistem prokes baik. "Jadi, kami punya satu alat yang akurat untuk mengetahui kondisi orang yang masuk dalam pabrik, baik itu dari karyawan atau tamu. Bahkan, dengan sistem prokes yang berkelanjutan, membuat kepercayaan kepada para buyers luar negeri terhadap industri di Indonesia meningkat," papar dia.

Menurut Anne, situasi pandemi ini harus dihadapi dengan bijaksana. Hal ini perlu ditopang kebijakan tepat dari pemerintah, terutama dalam memacu kinerja sektor industri. "Sebab, kami berkomitmen kepada pasar dunia, semua produk made in Indonesia dari kami bisa dikirim secara on time selama masa pandemi. Hal ini bisa terjaga kalau kita juga bisa memastikan kesehatan karyawan," ucapnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top