Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

Industri Aviasi Makin Prospektif

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis masa depan industri penerbangan dan dirgantara nasional memiliki prospek cerah. Terlebih lagi, hal itu didukung kondisi geografis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau.

"Jumlah penumpang udara di Indonesia diperkirakan tumbuh 30 persen dari tahun ke tahun menjadi 140 juta dalam beberapa tahun ke depan, sehingga Indonesia diperkirakan menjadi pasar transportasi udara terbesar keenam di dunia pada 2034," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat (9/9).

Menperin menuturkan industri penerbangan nasional terdiri dari industri pembuatan pesawat dan komponen, industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO), dan industri pembuatan drone. Indonesia memiliki sekitar 31 perusahaan MRO yang mendukung industri pesawat terbang dan bisnis penerbangan. Perusahaan tersebut memiliki 145 sertifikat Aircraft Maintenance Organization (AMO) yang dikeluarkan Indonesian Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA).

"Nilai MRO domestik pada 2022 diproyeksikan mencapai 1,7 miliar dollar AS, sedangkan nilai bisnis MRO global mencapai 93,5 miliar dollar AS. Persaingan bisnis MRO global ke depan semakin ketat. Oleh karena itu, kami mendorong MRO dalam negeri untuk berkolaborasi dengan mitra asing untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya," ujar Agus.

Dia mengatakan sejalan transformasi digital di berbagai aspek perekonomian, pemerintah bersama Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) tengah mendukung pengembangan industri drone. Industri drone dalam negeri saat ini mampu mengembangkan dan memproduksi drone untuk berbagai keperluan seperti pengawasan, perkebunan, dan militer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top