Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kinerja 2021

Industri Asuransi Jiwa Mulai Menggeliat

Foto : ISTIMEWA

KINERJA MANULIFE | Presiden Direktur & CEO PT Manulife Indonesia Ryan Charland (kiri) bersama Direktur Meylindawati (tengah) berbincang dengan Presdir & CEO PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Afifa di Customer Service Area Manulife, Jakarta, Senin (23/5). Manulife Indonesia meraup kenaikan pendapatan bersih asuransi pada 2021 sebesar 42 persen menjadi 12,1 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membukukan pertumbuhan signifikan tahun lalu. Bahkan, pertumbuhan bisnis perusahaan tahun lalu mampu di atas capaian industri asuransi jiwa secara nasional.

Pada 2021, Manulife Indonesia meraih pendapatan bersih premi asuransi 12,1 triliun rupiah atau meningkat 42 persen dibandingkan 2020 (yoy). Selain itu, kinerja premi bisnis baru pada 2021 tumbuh 35 persen menjadi 7,5 triliun rupiah (berdasarkan Annualized Premium Equivalent - APE). Angka tersebut di atas rata-rata pertumbuhan 58 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sebesar 11,9 persen.

"Selain dari pertumbuhan bisnis yang kuat ini, kami senantiasa berkomitmen untuk membantu masyarakat mencapai tujuan finansial dan membuat hidup lebih baik. Tahun 2021 merupakan tahun yang menantang, namun komitmen kami terhadap nasabah tetap terlihat dari hasil pembayaran klaim sepanjang tahun sebesar 8,9 triliun rupiah atau sebesar 25 miliar rupiah setiap harinya," kata Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland di Jakarta, Senin (23/5).

Kinerja positif premi itu juga diikuti pertumbuhan aset Manulife Indonesia. Hingga akhir 2021, total aset kelolaan Manulife Indonesia tumbuh 21 persen (yoy) menjadi 104 triliun rupiah. Hal ini mengindikasikan membaiknya kondisi pasar keuangan setelah tekanan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020.

Ryan Charland menyebutkan, indikator kekuatan lainnya, Manulife Indonesia tercatat memiliki cadangan teknis sebesar 41,6 triliun rupiah hingga akhir 2021.

Selain itu, Manulife Indonesia terus mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasi bisnisnya dengan rasio kecukupan modal atau Risk-based Capital (RBC) sebesar 825 persen untuk bisnis konvensional dan RBC dana tabaru Unit Syariah pada Desember 2021 sebesar 609 persen.

Pertahankan Peringkat

Sementara itu, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia. CEO & Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, sepanjang 2021, total dana kelolaan MAMI tumbuh 16,7 persen (yoy) menjadi 113,4 triliun rupiah. Disebutkan, dana kelolaan reksa dana MAMI meningkat 27,4 persen menjadi 62,9 triliun rupiah.

"Kami berhasil mempertahankan posisi MAMI di peringkat pertama daftar perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan reksa dana terbesar di Indonesia," tutur Afifa.

Tahun ini, Manulife Indonesia dan MAMI optimistis kinerja bisnis akan lebih baik. Hal itu melihat kondisi perekonomian yang mulai membaik seiring meredanya pandemi Covid 19. Manulife Indonesia berkomitmen pada pertumbuhan kebutuhan perlindungan asuransi jangka panjang mengingat penetrasi yang masih rendah dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya terlindungi asuransi.

Sementara itu, pengamat asuransi Irvan Rahardjo optimistis industri asuransi tahun ini akan makin tumbuh dan lebih baik dibandingkan sebelum masa pandemi. "Saya kira bisa, karena ekonomi sudah tumbuh 5,01 persen pada kuartal I-2022, dan itu diperkirakan terus meningkat," tutur Irvan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top