Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Indosat Ooredoo Akan Bangun 10.000 BTS

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

PAPARAN 100 HARI - President Director & CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter (tengah) bersama Chief Business Officer Intan Abdams Katoppo dan Director & Chief Innovation and Regulatory Arief Musta’in usai pemaparan 100 Hari Kepemimpinan Baru di Yogyakarta, Senin (28/1).

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) akan membangun sebanyak 10.000 BTS selama 2019. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan dan kualitas jaringan. Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Chris Kanter, mengatakan sebelumnya Indosat cukup lambat dalam membangun jaringan komunikasi.

"Dulu-dulu hanya 100-200 BTS per minggu. Tapi, sekarang karena kemampuan modalnya bertambah kami akan membangun 1.100 BTS per minggu," ujar Chris pada acara Kumpul Media di Yogyakarta, Senin (28/1). Dijelaskan, pembangunan tersebut tidak hanya menambah jumlah BTS untuk perluasan area jangkauan namun juga penambahan kapasitas jaringan di beberapa titik lokasi dengan jaringan 4G LTE.

Dana pembangunan sejumlah BTS diperoleh dari alokasi 30 persen belanja modal yang berasal dari penerbitan Obligasi dan Sukuk sebesar 10 triliun rupiah. Menurutnya, pembangunan jaringan BTS sebagai bagian transformasi bisnis Indosat Ooredoo, di samping tranformasi pada manusia dai proses bisnis.

Langkah ini untuk menghadapi bisnis telekomunikasi yang penuh dengan tantangan, dari sisi regulasi, pergeseran teknologi digital, dan agresivitas pemain lain dalam berivestasi. Ia mengakui Indosat Ooredoo ketinggalan dalam pembungunan jaringan. "Saat pelanggan sudah menggunakan data secara masih setiap waktu.

Kita masih menghadapi masalah jaringan di Jawa. Padahal data tumbuh di atas ekspetasi operator sementara voice dan SMS turun drastis," ujarnya. Sementara itu, Direktur Indosat Ooredoo, Arief Musta'in, mengatakan untuk melakukan tranformasi akan mengandalkan karyawan dari generasi mileniel.

"Berdasarkan pengalaman saya di Telkom mereka tidak mau didikte. Mereka maunya dikasih tantangan. Masalah menyelesaikan pekerjaan mereka lebih ahli, karena biasanya akan mancari cara sendiri," ujar Arief.

hay/AR-2

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top