Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanggulangan Penyakit | Semua Penyakit Berpotensi Menjadi Pandemi

Indonesia Terus Waspadai Pandemi Penyakit Baru

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kerja sama dan koordinasi lintas sektoral untuk mengantisipasi ancaman pandemi atau wabah penyakit global dinilai sangat penting. Koordinasi dilakukan untuk melindungi hilangnya potensi sumber daya manusia dan dampak-dampak lain yang ditimbulkan hingga ke aspek ekonomi dan ketahanan negara.

"Sementara koordinasi lintas sektoral dilaksanakan untuk mewujudkan sinergi pelaksanaan kebijakan dan sumber daya yang tersedia," kata Deputi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sigit Priohutomo dalam Pertemuan Koordinasi dan Penyusunan Rencana Kerja Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Berpotensi Pandemi, di Jakarta, Rabu (5/9).

Ia menambahkan, seperti halnya negara-negara lain yang rentan terhadap pandemi, Indonesia akan terus waspada melalui pemantauan dan kesiapsiagaan menghadapi wabah penyakit menular antarnegara yang dapat muncul pada masa mendatang. "Ancaman wabah harus dihadapi bersama-sama, tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor saja," kata Sigit.

Ia menerangkan, Kemenko PMK telah menjalin kerja sama lintas kementerian/lembaga, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah daerah, badan-badan internasional seperti WHO dan FAO, serta hubungan bilateral dan multilateral melalui kerja sama kemitraan dengan USAID.

Deputi Direktur Misi USAID, Ryan Washburn menyebutkan, Indonesia telah membuat langkah yang luar biasa dalam mengembangkan integrasi sistem untuk mendeteksi, mencegah dan merespon ancaman pandemi. Namun menurut dia masih diperlukan komitmen lebih lanjut guna memastikan sistem tersebut dapat terus berjalan dengan baik.

"Untuk memastikan sistem yang telah dikembangkan tersebut berfungsi dengan baik, penting untuk mengenali dan mengakui peran penting kementerian dan lembaga terkait, dan mendukung mereka dalam menjalankan tugas panting untuk keamanan kesehatan ini," kata Washburn.

Menurut Washburn, butuh koordinasi lintas sektoral dan perlu dukungan dari para pengambil keputusan untuk bisa secara bersama-sama menurunkan risiko maupun dampak yang bisa dihadapi Indonesia dari ancaman pandemi.

Indonesia termasuk salah satu lokasi munculnya penyakit infeksi baru di Asia. Penyakit infeksi baru maupun penyakit yang pernah ada dan kemudian muncul kembali, 70 persen di antaranya dapat bersumber atau ditularkan dari satwa liar dan ternak, seperti flu burung.

Di Indonesia, selama 11 tahun terakhir tercatat sebanyak 168 orang meninggal dunia akibat flu burung serta kerugian ekonomi yang tidak sedikit nilainya.

Sebatas Hewan

Dalam kesempatan itu, Sigit Priohutomo juga mengatakan bahwa pemerintah menjaga penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi hanya sebatas pada hewan dan tidak tertular pada manusia.

"Semua penyakit berpotensi menjadi pandemi dan bisa menyebar ke manusia. Kalau kita bisa membatasi sampai di binatang saja, walau itu pun sebenarnya masih berbahaya, kita konsentrasinya jangan sampai menyebar kepada manusia," kata dia.

Sigit mengatakan saat ini pemerintah telah memiliki sistem dalam upaya pencegahan penularan penyakit yang berpotensi menjadi pandemi berbasis aplikasi.

Aplikasi tersebut diberi nama SIZE yaitu Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases yang fungsinya untuk deteksi dini apabila terjadi suatu penularan.

"Kita punya sistem peringatan seperti itu, kalau ada masalah di daerah baik itu pada binatang sebelum ke manusia, kita sudah mempunyai sistem sehingga kita bisa gerak cepat ke lapangan," katanya.

Sigit mengatakan sistem informasi tersebut akan ditingkatkan lagi menjadi SIZE generasi kedua yang memungkinkan penanganan dilakukan tanpa perlu menurunkan tim dari pusat, melainkan segera ditangani oleh petugas di lokasi. eko/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top