Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Samai Prestasi Olimpiade Barcelona 1992

Foto : Miguel MEDINA/AFP

selebrasi di podium I Peraih medali emas Indonesia Rizki Juniansyah berpose di podium usai angkat besi -73kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Kamis (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia mengukir sejarah usai meraih dua medali emas di Olimpiade Paris 2024. Capaian itu membuat Indonesia berhasil menyamai pencapaian di Olimpiade Barcelona 1992, mengoleksi dua medali emas.

Indonesia total sudah meraih tiga medali (dua emas dan satu perunggu) di Olimpiade Paris 2024. Dua medali emas diraih dari cabang olahraga (cabor) angkat besi lewat Rizki Juniansyah. Itu menjadi emas kedua, setelah yang pertama diraih Veddriq Leonardo di cabor panjat tebing.

Prestasi kali ini membuat Indonesia sukses menyamai pencapaian Olimpiade Barcelona 1992 yang juga mengoleksi dua emas. Saat itu dua emas berhasil disumbangkan dari cabor bulu tangkis lewat Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma.

Veddriq berhasil meraih medali emas terlebih dahulu setelah menjadi yang tercepat di nomor speed putra. Dia berhasil mengalahkan atlet Tiongkok, Wu Peng dengan catatan waktu 4,75 detik, Kamis sore.

Medali emas kedua direbut Rizki Jumat (9/8) dini hari WIB. Rizki meraih medali emas setelah mencatatkan total angkatan 354 kg yang terdiri dari 155 kg di snatch dan 199 kg di clean & jerk.

Rizki juga berhasil mencatatkan rekor Olimpiade untuk angkatan clean & jerk. Dia berhasil mengalahkan angkatan milik Shi Zhiyong asal Tiongkok yang sebelumnya mencatatkan 198 kg di Olimpiade Tokyo 2020.

"Saya senang, bangga, dan sangat emosional saat menang dengan medali emas pertama saya dan menorehkan sejarah. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, kepada mereka yang menonton di rumah," ujar Rizki.

Hasil yang diraih Rizki memastikan angkat besi masih menjadi cabor penyumbang medali bagi Indonesia di Olimpiade. Sejak Olimpiade 2000 Sydney, tim angkat besi Indonesia tak pernah putus menyumbang medali.

Atlet kelahiran Serang, Banten pada 17 Juni 2003 itu menjadi atlet Indonesia ke-15 yang mempersembahkan medali emas Olimpiade. Dia membuat angkat besi sebagai cabang olahraga ketiga yang berhasil mendapatkan medali emas Olimpiade setelah bulu tangkis dan panjat tebing.

Lifter pertama Indonesia yang dikalungi emas Olimpiade itu membuat "Indonesia Raya" berkumandang di arena angkat besi setelah 24 tahun senior-seniornya mencoba dengan keras melakukan hal itu dalam enam Olimpiade.

Hampir Tanpa Medali

Bulu tangkis Indonesia hampir pulang dengan tangan hampa setelah sejumlah pemain andalan tersingkir di babak grup. Gregoria Mariska Tunjung menjadi penyelamat. Performanya yang konsisten membuatnya lolos ke semifinal. Gregoria kalah dari An Se Young di semifinal, tapi meraih perunggu usai Carolina Marin mundur akibat mengalami cedera lutut.

Dengan perunggu tersebut, bulu tangkis terhindar dari tragedi London 2012. Saat itu para pebulu tangkis Indonesia gagal membawa pulang satu keping pun medali.

Bulutangkis selalu menjadi andalan dan total 21 medali yang diraih sejak Olimpiade 1992 Barcelona dan delapan diantaranya merupakan emas. Hasil yang diraih di Paris 2024 membuat kedua kalinya tim bulu tangkis Indonesia gagal meraih emas. ben/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top