Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Optimistis Rebut Piala Thomas

Foto : ANTARA/HUMAS PBSI
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia memiliki dua wakil ganda putra terbaik dunia, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan yang ditakuti lawan.

JAKARTA - Turnamen All England yang akan digelar di Birmingham, Inggris pada 11 Maret hingga 15 Maret mendatang, akan menjadi ujian selanjutnya bagi para pebulutangkis Indonesia. Namun target terbesar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tahun ini adalah mengembalikan Piala Thomas dan Uber ke Indonesia. Piala Thomas dan Uber akan digelar di Aarhus, Denmark pada 16 Mei hingga 24 Mei mendatang.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto optimistis dengan kekuatan yang dimiliki sektor putra bisa mengakhiri dahaga gelar juara di Piala Thomas 2020. "Untuk tim putra ini adalah peluang besar karena ini kebetulan (pebulu tangkis putra) menduduki ranking yang tinggi baik tunggal maupun ganda. Jadi bisa ada kesempatan untuk memborong Piala Thomas ke Indonesia," kata Budiharto.

Optimisme tersebut muncul bukan tanpa alasan. Pasalnya, tim putra Indonesia memang menjadi salah satu tim terkuat pada kompetisi tepok bulu. Maka, PBSI pun pantas berharap kepada sektor putra untuk bisa mengakhiri puasa gelar sejak trofi terakhir pada 2002 silam.

Harapan itu semakin realistis saat Indonesia juga memiliki dua wakil ganda putra terbaik dunia, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang cukup ditakuti oleh lawan-lawannya.

Selain itu, ada juga dua pemain tunggal yang masuk dalam jajaran 10 besar dunia, yakni Anthony Sinisuka Ginting yang kini menduduki peringkat tiga, serta Jonatan Christie di posisi tujuh dunia.

Tak hanya itu, tiga gelar juara beruntun di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) di Manila, Filipina, 11-16 Februari lalu juga menjadi modal bagus bagi tim putra Indonesia merebut kembali Piala Thomas ke Tanah Air.

Indonesia menjadi negara tersukses dengan 13 gelar juara Piala Thomas. Namun Merah Putih harus mengalami paceklik gelar setelah terakhir pada 2002 silam, dan terakhir hanya mampu mendapat torehan terbaik menjadi runner-up pada 2016.

Uber Realistis Sedangkan untuk Piala Uber, Budiharto mengaku lebih realistis dengan peluang Merah setelah tim putri Indonesia gagal di Kejuaraan Bulu tangkis Beregu Asia (BATC).

"Untuk tim Uber kita masih harus berjuang keras dan realistis. Mungkin kita harus menambah jam terbang lagi," kata Budi kepada ANTARA di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa (18/2).

Tim putri Indonesia yang ditargetkan bisa masuk semifinal justru harus terhenti lebih dulu di babak perempat final BATC 2020 setelah dikalahkan tim Thailand dengan skor 2-3.

Padahal BATC 2020 merupakan salah satu kejuaraan kualifikasi Piala Uber 2020. Kendati gagal, namun tim putri tetap lolos melaju ke putaran final Piala Uber karena Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dunia, di bawah Tiongkok dan juara bertahan Jepang.

Dengan lolosnya Merah Putih ke Piala Uber 2020, PBSI pun, kata Budi, menargetkan agar tim putri Indonesia setidaknya dapat lolos fase grup, yang merupakan satu target realistis saat ini.

"Kita sih berharap paling tidak lolos dari fase grup dan masuk ke babak berikutnya," ujarnya.

Sebelumnya, Budi tak menampik bahwa sektor putri masih belum merata dibandingkan sektor putra yang kini menduduki posisi puncak di daftar peringkat BWF.

Maka target yang dicanangkannya pun bisa dibilang realistis, terlebih berdasarkan pemutakhiran ranking BWF per 18 Februari 2020, hanya pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menempati peringkat delapan besar dunia. Sementara yang lainnya masih berada di posisi 20 besar dan harus berjuang keras mengumpulkan poin. Ant/S-1

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top