Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, soal Kebijakan Politik Partai Pascapilpres

Indonesia Itu Adalah Kebersamaan dan Keseimbangan

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Zulkifli Hasan

A   A   A   Pengaturan Font

Partai Amanat Nasional (PAN), yang merupakan bagian dari Koalisi Prabowo- Sandi ketika Pilpres 2019, diisukan akan merapat ke pemerintah, beriringan dengan beberapa kali pertemuan Ketua Umum PAN dengan Presiden Jokowi. Pertemuan tersebut disebut menguatkan sinyal PAN untuk bergabung ke koalisi pimpinan Jokowi- Ma'ruf.

Untuk mengupas hal tersebut lebih lanjut, Koran Jakarta mewawancarai Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7). Berikut hasil pembahasannya.

Kapan PAN akan menyelenggarakan Rakernas?

Rakernas itu agenda partai tahun ini, belum ada tanggalnya. Saya mau berangkat haji dulu tanggal 4 Agustus 2019, Insya Allah. Pulang dari itulah saya kira.

Sikap politik PAN saat ini bagaimana?

Kita sudah berkali-kali sampaikan, pemilu sudah usai. Pilpres dan pileg di negara demokrasi itu sudah biasa. Untuk itu, saya imbau kepada masyarakat Indonesia, yuk kembali ke pekerjaan masingmasing. Kita bersatu kembali. Kita dukung Pak Jokowi biar sukses, sudah, titik.

Soal koalisi, Partai Gerindra buka kemungkinan gabung pemerintah, bagaimana dengan PAN?

Gak, kita yang baik-baik ikut saja. Kita dukung dan doakan sukses. Kita gak ada syarat-syarat. PAN itu tidak pernah minta-minta. Di Indonesia sistemnya multipartai, jadi sudah terbiasa partai bekerja sama. Mesti kerja sama, kalau gak di pusat, bisa di provinsi, kabupaten, dan sebagainya. Misalnya, saya mau usung bupati di kampung halaman saya, gak mungkin PAN sendiri, harus kerja sama. Oleh karena itu, kita harus jalin hubungan baik, pasti ada kerja samanya.

Kalau kerja sama paket pimpinan MPR?

Ya itu, tadi saya katakan kalau ada yang bagus kita ikut. Prinsipnya tidak ada menangmenangan, semua musyawarah dan mufakat.

Pendapat Anda untuk figur yang cocok sebagai pimpinan MPR?

Nanti itu masih jauh kan, dibahas saja belum.

Sudah ada pembicaraan dengan PDI-P sebagai partai pemenang pemilu?

Kita sudah berkomunikasi, bukan hanya PDI-P, tapi banyak partai, terutama terkait Pilkada 2020. Ada dengan NasDem, PKS, Golkar, dan lain-lain. Ada juga yang berbarengan dua sampai tiga partai. Terus dibicarakan, itu kan tidak sebentar prosesnya. Ada yang wakilnya cocok, ada yang tidak cocok. Pendek kata, Indonesia itu adalah kebersamaan, keseimbangan, dan musyawarah mufakat.

Terakhir, kapan akan bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi?

Sebentar lagi kan Agustus, pasti kita akan lebih sering bertemu.

trisno juliantor

Komentar

Komentar
()

Top