Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Akhirnya "Pecah Telur" Raih Medali

Foto : Antonin THUILLIER / AFP

lakukan pukulan I Gre­goria Mariska Tunjung dari Indonesia melakukan pukulan melawan An Se-young dari Korea Selatan dalam ­pertan­dingan semifinal bulu tangkis tunggal putri pada Olimpia­de Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/7).

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Setelah menanti-nanti, akhirnya Indonesia pecah telur meraih medali Olimpiade Paris. Medali diraih dari cabang bulu tangkis melalui Gregoria Mariska Tunjung. Grego meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024. Medali diraih karena tidak ada lawan di perebutan tempat ketiga tunggal putri.

Sebab dalam laga semifinal antara Carolina Marin dan He Bingjiao,Carolina mundur. Ini sangat disayangkan karena dia unggul 21-14 di set pertama dan set kedua sudah memimpin 10-6. Namun dia mengalami cedera lutut, sehingga tidak dapat melanjutkan laga. Ini menguntungkan He Bingjiao yang otomatis melenggang ke final melawan An Seo young yang mengalahkan Gregoria.

Dalam pertandingan semifinal, Gregoria takluk 21-11, 13-21, 16-21 dari atlet Korea Selatan An Seo-young. Dalam laga yang dimainkan selama 1 jam 2 menit itu, tunggal putri yang akrab disapa Jorji mampu membuat An yang merupakan tunggal putri nomor satu dunia, tak berdaya di gim pertama.

Pukulan-pukulan silang Jorji berhasil membuat An mati kutu untuk merebut gim pertama dengan keunggulan 10 poin, 21-11. Namun, momentum ini tak berlanjut di gim kedua setelah An mengubah pola permainannya. Ini membuatnya bermain lebih agresif dan mendominasi permainan untuk menyegel kemenangan 21-13.

"Aku mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan. Sebab pasti dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua," kata Jorji, Minggu. Jorji mengatakan terlalu lama membaca permainan An di gim kedua yang membuatnya sulit keluar dari tekanan.

Hal ini membuat situasi tekanan berbalik kepadanya. An pun berhasil membawa laga sampai gim ketiga. "Dengan pola yang diubah, aku menjadi tidak nyaman. Aku terlalu lama untuk menyesuaikan. Dia game kedua dia sangat nyaman dengan polanya," jelasnya.

Memasuki gim ketiga, start Jorji tidak bagus dan tertinggal delapan poin 3-11 di interval. Pada momen ini, tunggal putri dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah itu hanya ingin bermain lepas tak ingin memikirkan apa pun hasilnya. Alhasil, Jorji memetik empat poin beruntun untuk mendekatkan jarak menjadi 13-16.

An Seo young mendapat permainannya kembali saat mengubah skor 17-13 dan berlanjut hingga 20-13 untuk mendapatkan game point. Tiga poin beruntun dari Jorji sempat menunda kemenangan An menjadi skor 16-20. Sayang smes keras An Seo young gagal dikembalikan dengan baik dan berakhirlah perjuangan Jorji, 21-16 untuk unggulan pertama itu. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top