Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indeks Ultraviolet Melonjak, BMKG Imbau Masyarakat Pakai Sunscreen

Foto : Freepik/Gpointstudio

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya atau sunscreen.

Himbauan ini dikeluarkan BMKG mengingat indeks ultraviolet (UV) tengah dalam level ekstrim dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan pantauan BMKG yang dirilis dalam situs resminya, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori Low di pagi hari, dan mulai meningkat pada pukul 10.00 pagi. Indeks ultraviolet selanjutnya akan mencapai puncaknya di kategori High, Very high, sampai dengan Extreme pada siang hari antara pukul 12:00 s.d. 15:00 waktu setempat.

Pada tingkatan ini, intensitas radiasi matahari membawa bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung. Menurut BMKG, tingkatan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kulit dan mata. Baru sekitar pukul 15.00 indeks ultraviolet ini akan bergerak turun kembali ke kategori Low.

Meski sinar matahari merupakan sumber vitamin D, menurut Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO), menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Itu artinya, kita harus melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung mengingat sinar ultraviolet (UV) pada siang hari dilaporkan tengah dalam kondisi ekstrim belakangan ini.

Atas dasar itu untuk meminimalisir risiko penyakit akibat sinar UV, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore, tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari, kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

Terakhir, oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30 ke atas setiap dua jam sekali bahkan ketika cuaca tengahi berawan, setelah berenang atau berkeringat.

Meski sunscreen menjadi penting karena dapat melindungi kulit kita dari paparan dan dampak buruk radiasi sinar UV. Namun, dalam memilih produk sunscreen kita tidak boleh asal karena dapat menimbulkan iritasi, jerawat dan kulit meradang. Sebaiknya, kenali jenis sunscreen terlebih dahulu.

Sunscreen dibagi menjadi dua jenis yaitu Chemical Sunscreen dan Physical Sunscreen. Chemical Sunscreen terdiri dari senyawa kimia seperti Oxybenzone, Avobenzone, Octisalate, Homosalate dan lain-lain.

Sunscreen jenis ini bekerja dengan reaksi kimia, radiasi matahari yang terpapar ke kulit wajah akan diserap lalu diubah menjadi senyawa panas untuk kemudian dilepas kembali. Chemical Sunscreen bertekstur cair dan mudah menyerap, sebaiknya gunakan 20 menit sebelum beraktivitas agar dapat bekerja secara maksimal.

Sedangkan Physical Sunscreen terdiri dari bahan mineral seperti Zinc Oxide dan Titanium Dioxide yang dapat memblokir dan memantulkan radiasi sinar UV.

Sunscreen jenis ini bertekstur lebih pekat, mudah hilang dan meninggalkan bercak putih. Berbeda dengan Chemical Sunscreen, sunscreen jenis ini dapat langsung melindungi kulit setelah pemakaian. Saat ini juga tersedia jenis sunscreen dari gabungan kedua jenis tersebut.

Pada umumnya, keterangan mengenai jenis sunscreen tidak tertera pada kemasan produk, sehingga kita harus membaca tabel komposisi bahan yang biasa tertera dibagian belakang kemasan produk.

Pilih sunscreen yang sekaligus dapat melindungi kulit dari UVA dan UVB. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat kemasan produk sunscreen. Hal itu diindikasikan dengan keterangan "Broad Spectrum UVA/UVB" untuk produk Barat dan "SPF dan PA" untuk produk Asia.SPF atau Sun Protecting Factor memberikan perlindungan pada kulit dari UVB, sedangkan PA atau Protection grade of UVA memberikan perlindungan dari UVA.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top