Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengelolaan Investasi

INA Akselerasi Pembangunan Infrastruktur

Foto : ISTIMEWA

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kehadiran Indonesia Investment Authority (INA) diharapkan mampu mengakselerasi atau mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Funds (SWF) tersebut menjadi langkah strategis untuk pembiayaan infrastruktur sekaligus mengurangi ketergantungan pada APBN.

"Saya berharap INA mampu menjadi pilihan pembiayaan alternatif dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Rabu (3/3).

Sri Mulyani menyebut pemerintah menggunakan instrumen Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Funds (SWF), dengan nama Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengurangi eksposur utang jangka pendek. Selain itu, kehadiran INA diyakini turut memberikan pilihan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Investor bisa berinvestasi ke Indonesia melalui berbagai jalur dari mulai mereka membeli saham, membeli surat berharga negara, melakukan investasi seperti PMA dan PMDN melalui BKPM, serta mereka juga bisa melakukan kolaborasi partnership bersama-sama dengan partner lokalnya.

Dia mengatakan, target investasi periode pertama diprioritaskan di bidang infrastruktur transportasi dan perhubungan. Pemerintah telah menambahkan modal sebesar 15 triliun rupiah pada 2020, 15 triliun rupiah pada 2021 yang berasal dari APBN, serta inbreng dari saham BUMN sehingga total modal INA sebesar 75 triliun rupiah. Sri Mulyani menambahkan pembangunan infrastruktur transportasi masih akan terus dilakukan. Proyek jalan tol, bandara, dan pelabuhan diharapkan mampu memperbaiki perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top